Find Us On Social Media :

Jangan Sampai Rumah Tangga Kandas, Ini Waktu yang Tepat ke Psikolog, Ambil Langkah Segera Sebelum Sampai di Ambang Perceraian!

Ilustrasi Seorang pasien berkonsultasi dengan psikolog.

GridFame.id - Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan miliki rumah tangga yang bahagia dan harmonis.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa permasalahan pasti akan hadir dalam kehidupan seseorang, termasuk dalam urusan rumah tangga.

Tetapi akankah masalah ini merusak hubungan seorang pasangan hingga menghancurkan rumah tangganya?

Itu semua tergantung bagaimana sikap Anda menghadapi masalah tersebut.

Baca Juga: Bukan Juria Hartmans, Wanita yang Berprofesi DJ Ini Ngaku Jadi Calon Mama Baru Gempita, Gading Marten Beri Sindiran Menohok: 'Banyak Orang Halu'

Punya masalah dengan pasangan yang tak kunjung usai, dan sampai berpikir untuk bercerai?

Rasanya, jangan menunggu sampai di ambang cerai.

Mungkin saatnya mempertimbangkan untuk pergi ke psikolog.

Tentu ini jika Anda masih punya keinginan kuat untuk mempertahankan hubungan.

Menurut psikolog dan hipnoterapis, Alexandra Gabriella A, M.Psi, Psi., C.Ht, ternyata banyak motif yang bikin seseorang maupun pasangan pergi ke psikolog.

Berdasarkan pengalamannya sendiri, Alexandra sering mendapati klien dengan beragam kasus, tak hanya karena mengalami gangguan psikologis maupun emosional.

Khusus buat pasangan yang sudah menikah, biasanya motivasi datang ke psikolog ya untuk memperbaiki hubungan di antara mereka.

Sebisa mungkin, hindari pergi ke psikolog saat masalah sudah begitu runyam, bahkan sampai berada di ambang perceraian, misalnya.

Baca Juga: Segera Rayakan Imlek Pertamanya Seumur Hidup, Ruben Onsu Akhirnya Umumkan Nama Chinese untuk Betrand Peto: 'Kesuksesan Seumur Hidup'

“Mungkin yang tepat, jangan sampai masalah yang ada di antara pasangan seperti benang yang kusut banget,” kata Alexandra.

Makanya, harus segera dibenarkan benangnya satu per satu.

Kalau sudah kusut banget, biasanya akan susah.

Lalu, apa sih yang harus disiapkan sebelum pertama kali pergi ke psikolog?

Kata Alexandra, pertama ya tentu niat atau tujuan tadi.

“Perlu diingat juga, penanganan dengan psikolog itu enggak ada judgment, benar atau salah itu kan persepsi saja,” ingat Alexandra.

Jadi psikolog itu akan membantu merefleksikan kita sebagai klien, terhadap masalah yang dihadapi.

Makanya, menurut Alexandra, di hadapan psikolog kita tak perlu defensif.

Baca Juga: Ramalannya Disebut Selalu Akurat, Peramal Buta Legendaris Ini Sempat Prediksi Hal Mengerikan Akan Terjadi di Asia 2020 Ini, Indonesia Juga Ikut Disebut

Bicarakan saja sejujur-jujurnya.

Keluarkan semua apa yang ingin disampaikan, termasuk kejelekan masing-masing.

“Tak perlu khawatir akan privacy, jadi enggak perlu jaim deh,” seloroh Alexandra.

Nah, bagaimana? Demi pernikahan, apakah Anda dan pasangan siap pergi ke psikolog? 

Baca Juga: Diduga Pembunuhan Berencana, Fakta Lain Terungkap Soal Kematian Lina, Para Saksi yang Memandikan Jenazah: ’10 Jari Kanan Kirinya Membiru’

Artikel ini sudah pernah tayang di NOVA dengan judul Jangan Tunggu Sampai di Ambang Cerai, Ini Waktu yang Tepat ke Psikolog