Mengutip dari Kompas.com, pasien suspect corona itu
meninggal sempat menjalani isolasi karena menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, dan sesak nafas sepulang dari Spanyol.
Dia tiba di Indonesia pada 12 Februari 2020 dan mulai menjalani perawatan pada 17 Februari 2020. Proses isolasi pasien ini mulai berlangsung pada 19 Februari 2020.
Dalam perjalanan pulangnya ke Indonesia, pasien berjenis kelamin laki-laki ini sempat transit di Dubai, Uni Emirat Arab.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Kariadi Semarang Agoes Oerip Poerwoko mengatakan, pasien itu meninggal pada Minggu (23/2/2020).
Namun, Agoes menegaskan, pasien itu bukan meninggal karena infeksi virus corona.
"Satu pasien meninggal bukan karena virus corona tapi karena gangguan nafas berat. Sehari setelah dimakamkan hasil laboratorium baru keluar dari Litbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan) dinyatakan bukan virus corona," kata Agoes saat dikonfirmasi, Selasa (25/2/2020).
Selain WNI yang meninggal dunia karena sakit setelah pulang dari Spanyol dan Dubai, Agoes menyatakan RSUP Kariadi juga sempat merawat dua pasien lainnya yang diduga terinfeksi virus corona.