"Lebih lanjut mengenai alat PCR, yaitu memang alat yang memang dipakai semua lembaga di dunia untuk menetapkan apakah orang tersebut positif atau tidak.
"Dan alat ini sekarang di Indonesia sudah berjalan, kita tahu bahwa memang ada kekurangan jumlah alat, sehingga untuk tes lab dari terhadap pasien corona agak lambat," jelas Arya.
Meski begitu, Arya mengatakan saat ini Indonesia beruntung sudah memiliki alat tes virus corona yang lebih canggih.
Baca Juga: Syarat Lengkap Dapatkan BLT 600 Ribu per Bulan dari Presiden Jokowi
"Tapi sekarang, setelah sebulan lalu di planning, Pak Erick Thohir meminta pada semua perangkat-perangkat yang ada di bawahnya, yaitu BUMN.
"Dan sekitar tiga minggu lalu kita berhasil bernegosiasi dengan salah satu lab di Eropa yaitu Swiss, yaitu Roche," jelas Arya.
Jadi rebutan banyak negara, Indonesia berhasil membawa pulang alat tes virus corona buatan Swiss tersebut.