GridFame.id - Wabah virus corona masih jadi topik hangat hingga saat ini.
Dengan bertambahnya jumlah kasus di Indonesia, maka kini pemerintah pun lebih memperketat aktivitas masyarakat dengan memberlakukan PSBB.
Sementara itu, Wuhan, kota di China yang dipercaya jadi sumber virus corona, telah membuka lockdown yang telah berjalan selama 2 bulan pada 8 April lalu.
Virus corona ini sudah banyak beredar di media sosial sejak bulan Desember 2019 lalu.
Namun baru jadi sorotan dunia setelah negara-negara lain mengonfirmasi ada warganya yang terjangkit virus corona.
Sementara di Indonesia sendiri, kasus pertama corona baru terdeteksi pada awal bulan Maret 2020.
Di awal tahun, pemerintah sendiri sempat optimis bahwa virus corona tidak terdeteksi di Indonesia.
Namun pada faktanya para dokter di Indonesia sudah memantau virus corona sejak terdeteksi di China pada Desember lalu.
Hal itu diketahui dari pembicaraan Deddy Corbuzier dengan Dr. Erlina Burhan, dokter spesialis paru pada podcastnya yang berjudul 'HEBOH VIRUS CORONA BISA REACTIVATED?! RAPID TEST TIDAK EFEKTIF?!' yang tayang pada Kamis (9/4/2020).
"Saya tuh punya dokter pribadi, ya kita sering ngobrol lah. Dia mengatakan begini, saya tuh sebenarnya, kita, saya dan teman-temannya yang lain, sudah memantau masalah penyakit ini dari bulan Desember," kata Deddy Corbuzier memulai obrolan.
"Memang ada kan, tanggal 31 Desember sudah ada laporannya. 29 orang tiba-tiba punya sakit yang sama," sahut Dr. Erlina.
"Nah, kita sudah memantau. Sayangnya telat ini semua di Indonesia," ujar Deddy Corbuzier.
Mendengar kata-kata itu, Dr. Erlina kemudian terdiam sebelum menjawab.
"Setuju. Tapi kan kita gak bisa nyalahin terus. Ya oke telat masa lalu lah," selorohnya kemudian.
Setelah membicarakan soal obat, Deddy Corbuzier kemudian membahas lagi persoalan kapan virus corona sudah ada.
Ia mengatakan bahwa ada teori yang menyebut kalau virus corona ini sudah ada sejak sangat lama.
Hanya saja sebelumnya virus itu berbentuk lain, namun bermutasi menjadi virus baru.
"Dr. Erlina menurut Anda ini virus udah ada dari lama belum? There are theories that this virus bukan di Desember di China itu. There are theories that this virus sudah beredar lama and that this is mutating di badan manusia," tanya Deddy Corbuzier lagi.
"Itu beyond my knowledge ya, walaupun saya dengar-dengar begitu. Tapi pengetahuan saya tidak ada untuk itu," jawab Dr. Erlina singkat.
"Tapi artinya kalau virus ini bisa bermutasi do you agree?" tanya Deddy lagi.
"Iya, karena ini kan namanya SARS Cov2. Jadi ini dari yang sama dengan yang menyebabkan SARS di tahun 2004, tapi dia dikatakan SARS Coronavirus 2 karena ternyata persamaannya hanya 70 persen. Jadi gak bisa dikatakan ini coronavirus golongan SARS jadi makanya dikasih angka 2 menyatakan ini berbeda," jelas Dr. Erlina.
"Tapi di sini justru menariknya, karena pembicaraan kita ini, kayak tadi Dr. Erlina mengatakan bahwa apa yang kita omongin sekarang bisa saja gak berlaku besok," tambah Deddy.
"Lah iya karena ini sangat dinamis. Ini penyakit baru, virusnya baru, pengetahuan kita sangat terbatas," kata Dr. Erlina menambahkan.