GridFame.id - Ada berbagai bentuk puisi, salah satunya adalah pantun.
Pantun sendiri sebenarnya adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris, serta memiliki sampiran dan isi.
Sampiran pada pantun adalah pembuka dari pantun, yaitu pada baris pertama dan kedua.
Sampiran disebut juga sebagai tumpuan pada pantun dan bukan merupakan isi.
Sedangkan isi adalah bagian dari pantun, di mana pembaca akan mengungkapkan makna atau perkataan yang ingin diungkapkan.
Isi dari pantun terdapat di baris ketiga dan keempat pada pantun.
Berbagai Ciri-Ciri Pantun
Sebagai sebuah puisi lama, ada berbagai ciri-ciri pantun, nih.
Ciri-ciri ini bisa kita gunakan untuk membantu membuat pantun.
1. Rima pada Pantun
Salah satu ciri khas pantun adalah memiliki rima, atau akhiran kalimat yang bersajak.
Ada beberapa jenis rima pada pantun, seperti berima a-a-a-a. Contohnya adalah mata, menata, senjata, dan balita.
Dari keempat kata itu, rimanya adalah berakhiran 'ta'.
Rima kedua adalah berbentuk a-a-b-b, misalnya mata, menata, batu, dan waktu. Kata berima 'a' adalah 'ta', yaitu mata dan menata.
Sedangkan kata berima 'b' berakhiran 'tu', yaitu batu dan waktu.
Bentuk atau struktur rima lainnya adalah a-b-a-b dan a-b-b-a
Baca Juga: Lagi-lagi Tanggal 11, Dentuman Kembali Terdengar di Langit Jawa Tengah, BMKG Beberkan Faktanya
2. Jumlah Barisan pada Pantun
Pantun umumnya terdiri dari empat baris. Dua baris pertama merupakan sampuran, sedangkan dua baris berikutnya merupakan isi.
Namun ada juga pantun yang hanya berisi dua baris.
Baris pertama merupakan sampiran, sedangkan baris kedua adalah isi.
3. Jumlah Suku Kata pada Setiap Barisnya
Selain menentukan jumlah baris pada pantun, ada juga jumlah suku kata di setiap baris pantun.
Biasanya, setiap baris pantun akan terdiri dari 8 sampai 12 suku kata.
4. Nama Penulis Pantun
Pada berbagai karya sastra, seperti puisi, cerpen, atau novel, biasanya terdapat nama penulisnya.
Maka penulis karya sastra itu akan dikenal oleh banyak orang.
Namun hal ini berbeda dengan pantun, teman-teman.
Pada pantun, nama penulisnya tidak pernah diketahui dan dituliskan.
Akibatnya, setiap pantun tidak diketahui siapa penulisnya.
Selain ciri-cirinya yang beragam, terdapat berbagai jenis dan contoh pantun, nih, teman-teman.
Salah satunya adalah pantun peribahasa, yang contohnya seperti berikut ini:
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Macam-Macam Pantun Berdasar Kelompoknya
1. Pantun Anak-Anak: Pantun anak-anak adalah pantun yang berhubungan dengan masa kanak-kanak.
Yang termasuk pantun anak-anak ini ada pantun suka cita (menggambarkan kegembiraan), pantun duka cita (mengungkapkan kesedihan).
2. Pantun Agama: Pantun ini memiliki isi yang berhubungan dengan keagamaan.
3. Pantun Nasihat: Pantun ini berisi anjuran, imbauan, atau ajakan yang baik pada pendengar pantun.
4. Pantun Adat: Pantun adat meupakan pantun yang isinya mengandung tentang adat istiadat dan kebudayaan.
5. Pantun Jenaka: Pantun jenaka bertujuan untuk menghibur orang yang mendengarnya. Pantun ini sering digunakan dalam suasana yang akrab untuk mencairkan suasana.
6. Pantun Teka-teki: Pantun teka-teki merupaka pantun yang berisi tebak-tebakan atau pertanyaan.
7. Pantun Perkenalan: Pantun perkenalan ini berisi pengenalan pada seseorang atau ucapan ketika berkenalan.
8. Pantun Persahabatan: Seperti namanya, pantun persahabatan berisi tentang persahabatan atau hubungan dengan teman.
9. Pantun Budi: Pantun budi berisi tentang kesopanan, sikap, dan perilaku.
10. Pantun Nasib: Pantun nasib juga dikenal dengan pantun dagang, yang menggambarkan keadaan seseorang.
11. Pantun Kepahlawanan: Isi pantun ini merupakan hal yang berhubungan dengan nilai kepahlawanan, patriotisme dan kebangsaan.
12. Pantun Kiasan: Pantun ini menggunakan perumpamaan dan menggunakan kata-kata kiasan.
13. Pantun Peribahasa: Pantun ini bisanya dihubungkan dengan peribahasa.
Artikel ini telah tayang di Bobo.id dengan judul Pantun Termasuk Jenis Puisi Lama, Apa Saja Ciri-Ciri Pantun? dan Pernah Tahu Macam-Macam Pantun? Ada Pantun Teka-teki, Pantun Jenaka, Hingga Pantun Nasihat!