Pertama tagihan yang besar mencapai Rp 17 juta per bulan, lalu token listrik yang harus di-input berkali-kali setiap dua hari sekali.
Terakhir, listrik yang sering turun alias jepret. Kata PLN, penyebab tingginya tagihan listrik Raffi karena penggunaan alat elektronik dalam jumlah besar.
"PLN kemudian menjelaskan bahwa tingginya biaya konsumsi listrik bisa jadi dikarenakan banyak peralatan elektronik atau penggunaan beberapa alat elektronik dengan daya yang besar," tulis PLN.
"Sedangkan terkait keluhan soal token listrik yang harus diinput berkali-kali PLN menyarankan kepada pelanggan agar membeli token listrik sejumlah pemakaian selama sebulan," sambung mereka.
PLN juga menjelaskan penyebab listrik di kediaman Raffi yang sering tiba-tiba padam.
"Selanjutnya untuk listrik sering turun, ternyata disebabkan oleh MCB (Miniature Circuit Breaker) pada panel listrik pelanggan overload karena pembagian beban listrik yang tidak merata," ujar PLN.
"Dikarenakan batas kewenangan PLN untuk pasokan listrik pelanggan hanya sampai ke kWh meter, pasangan tersebut diminta untuk menghubungi instalatir resmi yang tersertifikasi dan terdaftar dalam Asosiasi Kontraktor Listrik untuk melakukan perbaikan pada instalasi rumah pelanggan," lanjut mereka.
Dalam unggahan itu, tampak pula Raffi dan Nagita berpose bersama beberapa orang dari pihak PLN.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan PLN soal Tagihan Listrik Raffi Ahmad Capai Rp 17 Juta"