GridFame.id- Kenali perbedaan antara vaksin booster dan vaksin dosis ketiga yang sering salah pengertian di masyarakat.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah terus berusaha untuk memberikan arahan kepada warganya mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19.
Meskipun tidak 100 persen mencegah penularan, setidaknya dengan melakukan vaksinasi, seseorang dapat terhindar dari gejala berat ketika terinfeksi virus Covid-19.
Ada beberapa jenis vaksin Covid-19 yang sudah mendapat izin penggunaan dari BPOM.
Diantara jenis vaksin tersebut, terdapat dosis penggunaan dan rentang waktu yang berbeda untuk setiap kali suntikan dosis.
Memutar kembali beberapa waktu sebelumnya, terdapat beberapa pihak yang mendesak pemerintah untuk segera memberikan vaksin dosis ketiga/booster kepada masyarakat umum.
Mereka mempercayai bahwa vaksin dosis ketiga/ booster dapat memberikan kekebalan terhadap virus corona.
Padahal faktanya antara vaksin booster dan vaksin dosis ketiga ternyata memiliki perbedaaan.
Secara garis besarnya, simak ulasan di bawah ini mengenai vaksin booster dan vaksin dosis ketiga.
Data dari Pusat Pencegahan dan Perlindungan Penyakit AS (CDC) juga mengatakan bahwa pemberian vaksin dosis ketiga bertujuan untuk memperpanjang efektivitas vaksin itu sendiri.
Vaksin dosis ketiga berguna untuk memastikan penerima memiliki antibodi yang bagus dari serangan virus dan vaksin ini hanya bisa diberikan kepada orang yang memenuhi syarat tertentu.
Sedangkan vaksin booster seperti yang dikatakan Medical News Today (19/9/2021) adalah dosis vaksin tambahan yang bertujuan memberikan perlindungan ekstra terhadap penyakit karena efek dari beberapa vaksin yang dapat menurun seiring waktu.
Baca Juga: Jangan Asal Minum! Ini Dia Kondisi yang Diperbolehkan Konsumsi Obat Setelah Vaksin Covid-19
Lebih lanjut mengenai vaksi booster
Dua dosis vaksin saat ini dianggap sebagai dosis utama vaksin. Dosis utama vaksin diberikan untuk membangun sistem imun agar siap menghadapi patogen yang masuk ke dalam tubuh.
Sedangkan vaksin booster adalah vaksin tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan dan memastikan imun yang telah terbentuk pada dosis sebelumnya. Ini akan memberikan perlindungan yang lebih optimal pada risiko masuknya pathogen
Untuk vaksin Covid-19, saat ini dosis utama vaksin adalah dua kali suntikan. Dua dosis tersebut sudah cukup untuk melindungi masyarakat umum dari infeksi parah Covid-19.
Namun, antibodi yang terbentuk dari kedua dosis tersebut, mungkin saja menurun dan membutuhkan vaksin booster.
Saat ini berbagai penelitian masih terus dilakukan apakah vaksin booster untuk masyarakat umum diperlukan atau tidak.
Lebih lanjut vaksin dosis ketiga
Vaksin dosis ketiga adalah vaksin yang harus diterima dan dianggap sebagai bagian dari dosis utama vaksin. Sasaran vaksin dosis ketiga ini hanya diperuntukkan untuk segelintir orang.
Contoh orang yang harus menerima vaksin dosis ketiga adalah orang yang mengalami immunocompromised.
Orang dengan immunocompromised tidak bisa membentuk antibodi sebaik orang yang sehat.
Oleh karena itu, vaksin dosis ketiga diperlukan untuk memastikan mereka memiliki antibodi yang cukup untuk melindunginya dari Covid-19.
Baca Juga: Varian Virus Corona MU Dinyatakan Kebal Vaksin, Pakar Bongkar Penyebab Utamanya!
Kriteria penerima vaksin booster dan dosis ketiga
Berdasarkan rekomendasi dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah rekomendasi individu yang perlu menerima vaksin booster:
1. Tenaga kesehatan;
2. Orang tua 65 tahun ke atas;
3. Orang tua dan dewasa dengan penyakit penyerta;
4. Pekerja publik yang berisiko tinggi terpapar Covid-19;
Sedangkan individu yang direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga adalah individu dengan kriteria sebagai berikut:
1. Sedang menerima perawatan kanker;
2. Sedang perawatan dengan obat-obatan imunosupresif, seperti kortikosteroid;
3. Memiliki penyakit immunodeficiency;
***
Penderita HIV;