Saat ini, tiga tim peneliti telah memberikan pengukuran pertama terkait efektivitas vaksin kombinasi dalam mencegah Covid-19
Pelaksanaan studi juga berasal dari pengamatan populasi yang berbeda di berbagai waktu, termasuk selama munculnya varian Delta yang sangat menular.
Salah satunya terjadi di Swedia yang membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama para peneliti di University of Oxford.
Akibatnya, 100.000 orang di Swedia menerima dosis AstraZeneca dan dikombinasikan dengan vaksin berbasis mRNA, seperti Moderna atau Pfizer
Peter Nordstrom, epidemiolog di Umea University, Swedia dan rekan penulisnya menganalisis penggunaan kombinasi vaksin AstraZeneca dengan vaksin Pfizer atau Moderna.
Nordstrom dan timnya menemukan bahwa dibandingkan dengan orang yang tidak divaksin, mereka yang menerima vaksin kombinasi memiliki 68 persen kemungkinan yang lebih kecil untuk mengembangkan gejala Covid-19.