Find Us On Social Media :

WASPADA Studi Menunjukkan Omicron Tiga Kali Sebabkan Reifeksi Dibandingkan Varian Delta hingga Berisiko pada Anak dan yang Belum Divaksin

Penelitian terbaru mengungkap bahwa Omicron bisa lebih berbahaya dibanding varian Omicron terutama bagi anak-anak yang belum terima vaksinasi

Ancaman Omicron bagi Indonesia

Kita tahu, bahwa informasi terbaru yang didapat Omicron sudah mulai terdeteksi di Negara Singapura dan Indonesia. Ini artinya penyebaran varian tersebut semakin dekat dengan negara kita, Indonesia.

Kekhawatiran varian baru Omicron adalah tingginya jumlah mutasi yang mencapai 32 pada protein spike.

Padahal di varian varian Delta sendiri yang dianggap sangat berbahaya dan menular hanya memiliki delapan mutasi. Maka dari itu kita dapat menyimpulkan bahwa Omicron sangat berbahaya dan harus menjadi perhatian penting bagi setiap negara terutama Indonesia.

Meski jumlah mutasi pada protein lonjakan bukanlah indikasi yang tepat untuk menjelaskan betapa berbahayanya varian baru, namun hal itu bisa menunjukkan bahwa sistem kekbalan manusia akan terasa lebih sulit untuk melawan varian baru, Omicron.

Ini berarti, indikasi Omicron dapat lolos dari respons sehingga membuat kita berisiko lebih tinggi dengan varian baru ini.

Melansir DW, ahli biologi molekuler di Institute of Moleculer Biotechnology di Wina, Dr Ulrich Elling menjelaskan bahwa varian Omicron mungkin bisa 500 persen lebih menular dari Delta.

Meski demikian, infeksi dengan varian baru ini belum tentu lebih parah dari infeksi varian sebelumnya, namun Omicron bisa menyebar lebih cepat .

Maka dari itu sangat pentingnya bagi Indonesia untuk melakukan surveilans dan meningkatkan kewaspadaan terhadap varian ini.

Mengingat aturan PPKM level 3 yang rencananya akan diterapkan pada akhir tahun dibatalkan oleh pemerintah.

 Baca Juga: Waspada Virus Varian Corona Omicron, Ini Peraturan Terbaru Masa Karantina Pelaku Perjalanan Internasional Serta Daftar Negara yang WNA-nya Dibatasi Masuk Indonesia