“Pada bulan purnama itu akan terulang lagi banjir rob pada tanggal 18-22 Desember 2021,” ujarnya mengutip kanal YouTube Info BMKG.
Menurut penjelasannya, kondisi rob ini dilatarbelakangi pada bulan Desember hingga Januari 2022 di mana intensitas cuaca esktrrem semakin tinggi.
“Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal terutama musim hujan dan ada juga pengaruh La Nina. Kemudian ada pengaruh dari monsun Asia yang mengakibatkan curah hujan semakin meningkat kondisi ekstrem semakin meningkat,” sambungnya.
Kondisi tersebutsemakin diperparah dengan terdeteksinya sirkulasi siklonik dan seruak dingin yang aktif di Laut Cina Selatan.
Ia mengatakan terdapat kondisi kecepatan angin yang signifikan mencapai 25-30 knot yang terpantau di Samudra Pasifik Timur Filiphina yang beri dampak peninggkatan gelombang capai 4-6 meter.
“Kondisi tersebut menyebabkan tinggi gelombang hingga mencapai 4-6 meter serta kecepatan angin yang terpantau di Samudra Pasifik Timur Filiphina juga memberikan dampak teradap peningkatan tinggi gelombang di wilayah utara Indonesia bagian timur, baik utara Papua ataupun Papua Barat,” lanjutnya menjelaskan.