1. Kerusakan gigi (gigi berlubang)
Mulut secara alami mengandung banyak jenis bakteri.
Ketika pati dan gula dalam makanan dan minuman berinteraksi dengan bakteri ini, lapisan lengket yang dikenal sebagai plak terbentuk pada gigi.
Asam dalam plak bisa menyerang permukaan gigi (enamel dan dentin).
Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi yang memicu sakit gigi.
Semakin tinggi kadar gula darah, semakin besar pasokan gula dan pati dan semakin banyak asam yang mengikis gigi.
2. Penyakit gusi dini (gingivitis)
Diabetes mengurangi kemampuan seseorang untuk melawan bakteri.
Jika penyandang diabetes tidak menghilangkan plak dengan menyikat gigi dan flossing secara teratur, plak akan mengeras di bawah garis gusi menjadi zat yang disebut karang gigi (kalkulus gigi).
Semakin lama plak dan karang gigi tertinggal di gigi, semakin mengiritasi bagian gusi di sekitar pangkal gigi, yang disebut gingiva.
Seiring waktu, gusi bisa menjadi bengkak dan mudah berdarah yang dikenal sebagai gingivitis.