GridFame.id - Penderita diabetes disebut-sebut memiliki risiko yang lebih besar mengalami sakit gigi.
Baik pada penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
Pasalnya kadar gula darah yang tinggi memang punya pengaruh terhadap kesehatan mulut.
Tentu saja kondisi ini menjadi momok bagi penderita diabetes.
Pasalnya ada beberapa hal buruk yang akan terjadi seperti sakit gigi, penyakit gusi, dan lainnya.
Seperti yang diketahui, sakit gigi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tak cuma itu, saat sakit gigi biasanya kepala ikut bereaksi.
Bahkan ada yang sampai mengalami demam.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Simak sampai habis!
Menurut laman Mayo Clinic (3/11/2020), diabetes dapat menyebabkan sakit gigi lewat beberapa cara.
Diantaranya sebagai berikut:
1. Kerusakan gigi (gigi berlubang)
Mulut secara alami mengandung banyak jenis bakteri.
Ketika pati dan gula dalam makanan dan minuman berinteraksi dengan bakteri ini, lapisan lengket yang dikenal sebagai plak terbentuk pada gigi.
Asam dalam plak bisa menyerang permukaan gigi (enamel dan dentin).
Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi yang memicu sakit gigi.
Semakin tinggi kadar gula darah, semakin besar pasokan gula dan pati dan semakin banyak asam yang mengikis gigi.
2. Penyakit gusi dini (gingivitis)
Diabetes mengurangi kemampuan seseorang untuk melawan bakteri.
Jika penyandang diabetes tidak menghilangkan plak dengan menyikat gigi dan flossing secara teratur, plak akan mengeras di bawah garis gusi menjadi zat yang disebut karang gigi (kalkulus gigi).
Semakin lama plak dan karang gigi tertinggal di gigi, semakin mengiritasi bagian gusi di sekitar pangkal gigi, yang disebut gingiva.
Seiring waktu, gusi bisa menjadi bengkak dan mudah berdarah yang dikenal sebagai gingivitis.
3. Penyakit gusi lanjut (periodontitis)
Jika tidak diobati, gingivitis dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius yang disebut periodontitis, yang menghancurkan jaringan lunak dan tulang yang menopang gigi.
Akhirnya, periodontitis menyebabkan gusi dan tulang rahang terlepas dari gigi, yang pada gilirannya menyebabkan gigi kendur dan mungkin rontok.
Periodontitis cenderung lebih parah di antara penyandang diabetes karena penyakit ini dapat menurunkan kemampuan untuk melawan infeksi dan memperlambat penyembuhan.
Infeksi seperti periodontitis juga dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat, yang pada gilirannya membuat diabetes lebih sulit dikendalikan.
Mencegah dan mengobati periodontitis dengan pembersihan gigi secara teratur dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah.
Melihat penyebab sakit gigi tersebut, tentu penyandang diabetes harus mencegahnya.
Lantas bagaimana caranya?
Melansir laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, berikut cara mengatasi masalah mulut pada penyandang diabetes, termasuk soal sakit gigi.
- Jaga agar angka glukosa darah sedekat mungkin dengan target.
- Makan makanan sehat dan ikuti rencana makan yang kita dan dokter atau ahli diet telah tentukan.
- Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride yang melindungi terhadap kerusakan gigi.
- Minum air yang mengandung tambahan fluoride atau tanyakan kepada dokter gigi tentang penggunaan obat kumur berfluoride untuk mencegah kerusakan gigi.
- Tanyakan kepada dokter gigi tentang penggunaan obat kumur anti-plak atau anti-gingivitis untuk mengontrol plak atau mencegah penyakit gusi.
- Gunakan floss atau benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi setidaknya sekali sehari.
- Cara lain untuk menghilangkan plak di sela-sela gigi adalah dengan menggunakan tusuk gigi atau sikat—alat tipis yang dirancang untuk membersihkan sela-sela gigi.
- Jika kita memakai gigi palsu, jaga kebersihannya dan lepaskan pada malam hari.
- Jika merokok, berhentilah merokok.
Artikel ini telah tayang di GridHelath.id dengan judul Penyebab Penyandang Diabetes Mudah Sakit Gigi dan Cara Mengatasinya