GridFame.id - Usai suntik vaksin Covid-19, biasanya seseorang diobservasi terlebih dahulu.
Setiap orang diminta menunggu beberapa menit untuk melihat adakah reaksi yang muncul usai suntik vaksin.
Jika tidak ada reaksi yang memberatkan, maka boleh langsung pulang.
Namun, ada beberapa kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) memang tidak langsung terjadi.
Beberapa orang bahkan ada yang merasakan efeknya pada esok hari.
Menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari, setiap orang mempunyai tingkat sensitivitas yang berbeda.
"Jadi memang efek seseorang terhadap antigen, terhadap vaksin bermacam-macam. Reaksi kekebalan dibentuk macam macam. Ada segera dan butuh waktu,"ungkap Hindra pada kanal YouTube IDAI, dikutip Tribunnews, Selasa (25/1/2022).
Ada pula, lanjut dia, yang langsung menampakkan KIPI usai vaksin.
"Ada pula yang baru terlihat saat tengah malam atau besok. Namun kata Hindra pada umumnya berlangsung 1-2 hari lalu menghilang tanpa pengobatan," terangnya.
Ia pun menyarankan pada masyarakat yang mengalami KIPI untuk meminum obat, sesuai gejala yang dirasakan.
"Dan itu terbilang wajar. Silahkan minum obat, kalau pegel minum obat pegel. Kalau demam minum obat demam, mual minum obat mual. Segera. Jangan ditunda. Tidak memengaruhi obat terhadap kekebalan yang diperoleh," tegasnya.
Selain itu ia pun mengingatkan untuk tidak perlu meminum obat sebelum vaksinasi karena tidak memiliki manfaat.
Tidak boleh olahraga setelah vaksin Covid-19
Salah satu upaya untuk meminimalisir efek samping vaksin adalah beristirahat yang cukup.
Pada orang yang mengalami efek samping nyeri otot, aktif bergerak mungkin akan membantu untuk membuat otot terasa lebih nyaman.
Namun, olahraga tidak direkomendasikan untuk dilakukan sampai setidaknya tujuh hari setelah vaksin Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Singapura.
Jenis olahraga yang harus dihindari adalah olahraga berat atau berintensitas tinggi.
Baca Juga: Cek Lokasi dan Jadwal Vaksin Booster DKI Jakarta Tanpa Syarat Domisili
Contoh olahraga tersebut adalah lari, jogging, berenang, bersepeda, angkat bebas, dan badminton.
Sebenarnya, aktivitas ringan penting untuk menjaga agar otot tidak kaku.
Namun, setiap orang harus memahami batas kemampuan tubuh masing-masing.
Aktivitas ringan masih direkomendasikan untuk dilakukan setidaknya satu atau dua hari setelah menerima dosis vaksin.
Contoh aktivitas ringan yang tetap bisa Anda lalukan adalah peregangan, berjalan kaki, dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
Rekomendasi ini merupakan hasil dari beberapa laporan miokarditis atau peradangan otot jantung pasca menerima vaksin.
Kardiologis menduga ini merupakan akibat dari aktivitas fisik berlebih setelah vaksin.
Sebagai acuan yang mudah, olahraga berat adalah olahraga yang membuat seseorang tidak bisa mengucapkan kalimat utuh ketika berolahraga.
Ketika ini terjadi, jantung akan berdetak jauh lebih cepat dan bisa menimbulkan radang karena tubuh sedang fokus membentuk antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.
Baca Juga: Ini Kondisi yang Bisa dan Tidak Bisa Terima Vaksin Booster, Jangan Sampai Salah
Rekomendasi ini berlaku untuk semua orang, terutama usia muda.
Orang dengan usia muda cenderung lebih aktif dan rutin berolahraga rutin untuk menjaga kesehatan.
Bahkan, kardiologis dari Novena Heart Centre menyarankan untuk beristirahat total dari olahraga hingga sepuluh hari setelah vaksin.
Baca Juga: Bolehkah Wanita Vaksin Booster Saat Sedang Haid? Begini Jawaban Dari WHO