GridFame.id - Darah tinggi ini memang sangat membahayakan tubuh jika tak ditangani.Kondisi ini diderita oleh hampir 1 miliar orang di dunia.
Di Indonesia sendiri, hipertensi bisa dialami oleh orang dari berbagai usia mulai dari muda hingga lansia.
Jika sudah memiliki riwayat hipertensi tentu wajib hukumnya untuk menjaga pola makan dan gaya hidup.Jika dibiarkan tidak terkontrol, tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Apalagi jika darah tinggi atau yang dikenal dengan sebutan hipertensi ini dialami ibu hamil.
Akibatnya bisa sangat fatal dan mengancam nyawa janin serta ibu hamil.
Hal yang sama dialami Andin Ikatan Cinta hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Simak bahaya hipertensi pada ibu hamil dan cara mengatasinya.
Tekanan darah tinggi saat hamil tak boleh kita abaikan. Jika diabaikan, tentunya akan berbahaya bagi ibu hamil dan janin dalam kandungan. Untuk itu, penting mengetahui apa saja gejalanya dan cara mengatasinya. Tekanan darah tinggi juga bisa membuat suplai oksigen ke bayi berkurang. Bayi juga berpotensi kekurangan nutrisi untuk tumbuh dalam rahim. Hipertensi pada ibu hamil bisa dideteksi dari gejala awalnya. Beberapa gejala yang menunjukan hipertensi pada wanita hamil antara lain: - Sakit kepala konstan. - Gangguan penglihatan - Sakit perut.
Baca Juga: Penderita Hipertensi Bersorak! Daun Seledri jadi Cara Terampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi
- Mual dan muntah. - Sesak napas. - Pembengkakan tangan dan wajah. - Rendah, atau tidak ada, urin. Penyebab tekanan darah tinggi pada wanita hamil juga bermacam-macam. Berikut berbagai hal yang bisa memicu tekanan darah tinggi selama kehamilan: - Kehamilan pertama. - Memiliki ibu atau saudara perempuan yang memiliki tekanan darah tinggi saat hamil. - Kehamilan kembar. - Berusia lebih dari 40 tahun. - Kelebihan berat badan saat hamil. - Memiliki tekanan darah tinggi sebelum hamil.
Baca Juga: Tak Perlu Telan Obat Pahit! Buah Srikaya Ternyata Bisa jadi Obat Alami Atasi Darah Tinggi jika Dikonsumsi dengan Cara Ini
Pencegahan Cara mudah mencegah hipertensi selama kehamilan adalah melalui perubahan gaya hidup. Ibu hamil disarankan untuk rutin olahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Selain rutin olahraga dan menerapkan pola makan sehat, kita juga disarankan melakukan langkah berikut: - membatasi asupan garam - tetap terhidrasi - mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan makanan nabati dan rendah makanan olahan - berolahraga secara teratur - rutin melakukan pemeriksaan kehamilan - menghindari merokok dan minum alkohol.
Pengobatan Wanita dengan hipertensi kronis harus terus minum obat antihipertensi selama kehamilan mereka. Namun, beberapa obat antihipertensi umum tidak cocok untuk dikonsumsi oleh wanita hamil, sehingga mereka harus konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat apapun. Hipertensi yang parah bisa memicu eklamsia.
Penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan obat antikonvulsif.
Seperti magnesium sulfat, untuk mencegah kejang pada orang dengan eklampsia atau preeklamsia.
Dalam beberapa kasus, wanita juga perlu melahirkan lebih awal untuk mengatasi efek dari tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Baca Juga: Kolesterol Tinggi Bikin Khawatir, Ini Daftar Minuman Herbal Bisa Anda Coba Untuk Menormalkannya
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di GridHealth.id dengan Judul "Hipertensi saat Hamil Bisa Berbahaya, Ketahui Gejalanya dan Cara Mengatasinya"