Dilansir dari NBC Chicago, 18 Januari 2022, pertanyaan ini juga sayangnya belum bisa mendapatkan jawaban yang pasti.
Dr. Allison Arwady, Chicago Department of Public Health Commissioner, mengatakan bahwa untuk menjawab pertanyaan itu masih dibutuhkan banyak penelitian. "Pada dasarnya kami melihat, selama tiga bulan semenjak seseorang terinfeksi Covid-19 varian apapun, pasien memiliki risiko rendah untuk terinfeksi kembali varian yang sama," ujarnya. Namun dengan varian Omicron, kemungkinan yang sama masih tengah dalam penelitian. "Tapi sambil menunggu perkembangan data, berdasar data varian terdahulu saya berharap pasien yang baru saja terinfeksi Omicron sepertinya tak akan mengalami reinfeksi dalam kisaran waktu beberapa bulan setelahnya," ujar Arwady. Omicron bersifat escape immunity Sedangkan dr. Amesh Adlja dari Johns Hopkins Center for Health Security, menyatakan bahwa belum terlihat jelas bagaimana level antibodi terbentuk, sekuat apa antibodi yang ada, selepas seseorang terinfeksi varian Omicron. "Jadi saya katakan, bisa saja seseorang mengalami reinfeksi varian yang sama yaitu Omicron. Namun soal kisaran waktu terentan ada di bulan ke berapa semenjak infeksi pertama, kami belum bisa memberikan data karena varian ini baru muncul sekitar Oktober dan November 2021," ujar Adlja. Sebuah studi yang dilakukan di Inggris di pertengahan Desember menyatakan bahwa risiko reinfeksi varian Omicron peluangnya lebih tinggi daripada reinfeksi varian Delta.
Baca Juga: 4 Larangan Pemerintah yang Dapat Terjadi Jika Covid-19 Tak Kunjung Mereda hingga Ramadhan 2022
Meski hal ini tetap masih membutuhkan penelitian lebih dalam lagi. Kasus reinfeksi yang diteliti Arwady, kebanyakan adalah mantan pasien Covid-19 dengan varian Delta, yang kini terinfeksi kembali dengan varian Omicron. Diberitakan Kompas.com, Rabu (9/2/2022), kasus reinfeksi Covid-19 bisa saja terjadi karena salah satu sifat varian Omicron adalah escape immunity alias bisa menipu atau mengelabui sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, orang yang sudah divaksin Covid-19 tetap bisa terkena Omicron atau mengalami reinfeksi, meski dengan gejala cenderung ringan. Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Erlina Burhan MSc., Sp.P(K). Reinfeksi di sini adalah infeksi dengan strain baru SARS-CoV-2 pada individu yang telah pulih dari infeksi Covid-19 sebelumnya.
Baca Juga: WASPADA 4 Golongan Ini Alami Gejala Berat Jika Terpapar Omicron
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Bisakah Terkena Omicron Lebih dari Satu Kali? Ini Pendapat Ahli"