GridFame.id -
Anang Hermansyah memang baru saja menggeluti bisnis baru.
Bisnis kripto yang dijalaninya bernama ASIX Token ini sebelumnya mengalami peningkatan yang drastis.
Banyak dari mulai artis hingga masyarakat yang bergabung dengan ASIX Token.
Baru mulai menanjak, Anang dharus telan pil pahit pasca Bappebti mendadak mengatakan bahwa bisnisnya itu dilarang diperdagangkan di Indonesia.
Kabar tersebut rupanya berdampak langsung pada bisnis Anang.
Usahanya pun anjlok hingga 50% dan banyak investor yang mengeluh.
Bersama Ashanty pihaknya pun memberikan penjelasan terkait pernyataan Bappebti.
Namun ternyata bukan karena pelarangan dari Bappebti, Ashanty mencurigai adanya hal ini yang membuat usahanya rugi besar.
Tanggapan tersebut berawal dari beberapa warganet yang turut berkomentar di Twitter jika ia mengklaim mengalami penurunan saat membeli saham di ASIX Token.
Dia menyebut hal tersebut merupakan FUD (Fear, Uncertainty, dan Doubt) yang sering terjadi dalam dunia kripto, sehingga menurutnya investor tidak boleh terbawa perasaan dalam dunia bisnis yang tengah naik daun itu.
"Artinya, kita bukan pengendalian keuangan kalian. Untuk orang yang tahu crypto, enak jelasinnya."
"Ya tapi untuk yang belum tahu memang ada sedikit lebih effort untuk memberikan pengetahuan lebih," kata Ashanty saat ditemui di gedung Bappebti dikutip dari TribunStyle.com, Jakarta Pusat, Jumat (11/2/2022).
Pada beberapa cuitan di twitter banyak warganet yang berkomentar miring terkait cuitan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti yang menyebut ASIX Token tidak dapat diperdagangkan.
Tetapi Ashanty sudah meluruskan adanya kesalahpahaman yang terjadi pada bisnis suaminya.
Menurutnya, bisnis suaminya itu hancur karena banyak orang yang tidak paham tentang kripto.
Ditambah banyak dari mereka dipermainkan oleh FUD atau orang-orang yang tidak suka dengan bisnis mereka.
"Makanya kita sampai datang ke Pak Tirta soal Twitter kemarin. Itu membuat kita sedikit syok karena banyak orang-orang yang tidak paham dan dipermainkan oleh FUD, orang yang memang tidak suka saja soal kenaikannya, kan," ucap Ashanty.
Sebagai informasi, FUD merupakan strategi yang bertujuan untuk mendiskreditkan nilai dari aset digital dengan menyebarkan informasi yang salah.
Tujuan dari FUD adalah menanamkan rasa takut ke khalayak ramai, sehingga penyebar berita negatif mendapatkan keuntungan dari harga yang rendah.
Pendapat tersebut juga ditambahkan oleh CEO ASIX Token, MC Basyar yang mengatakan hal serupa dengan Ashanty.
Saat ditanya terkait pengakuan beberapa warganet yang merugi 50 persen, MC Basyar tidak bisa memastikan apakah orang tersebut membeli ASIX Token atau tidak.
Ia juga membeberkan kerugian yang dialami oleh beberapa orang itu adalah hal yang wajar dalam dunia kripto.
"Itu belum tentu dia beli, itu DUD saja, itu sengaja menakut-nakuti orang supaya harga turun. Ketika turun, dia beli karena dia duitnya banyak. Itu di crypto biasa, namanya FUD, itu biasa," ujar Mc Basyar.
Sampai saat ini Anang Hermansyah sendiri sedang memproses untuk perizinan ke Bappebti.
"Kita lagi berjuang masuk market cap dunia, supaya nanti diakui. Makanya kalau belum bisa dijual di Indonesia ya memang belum, kita masuk ke Indonesia ada syaratnya harus ke internasional dulu ada syaratnya itu," jelas dia.
Setelah terpenuhi syarat-syarat tersebut, pihaknya baru akan mengurus ke Bappebti
"Kita sudah urus ke Bappebti, datanya bisa ditanya kalau kita sudah urus," sambung.