Find Us On Social Media :

Usai Mensos Risma Lakukan Kunjungan Kerja, Rombongan Kemensos Hilang Kontak 12 Jam di Perairan Papua! Bagaimana Kondisinya?

Rombongan Kemensos hilang kontak 12 jam

Namun, satu dari tujuh rombongan speedboat terpisah dan sulit dihubungi.

Rombongan Kemensos yang menumpang kapal itu adalah Koordinator Bagian Organisasi Hukum dan Humas Ditjen Pemberdayaan Sosial Latifah Ningrum, Subkoordinator Bagian Humas Ratri Handayani, dan Pengelola Kehumasan Ersyad Tonnedi.

Kapal dikendalikan Naymar. Latifah pun menceritakan, saat keluar dari muara tempat rombongan Kemensos bersinggah, ternyata speedboat-nya mulai bermasalah.

"Baru sampai mulut laut, sebelum sampai mesin mulai mengalami masalah.Akhirnya enggak bisa komunikasi, bolak-balik enam kali," kata Latifah sesampainya Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (25/3/2022).

Cuaca yang semakin gelap membuat Latifah dan rombongan menepi, dan sempat memutuskan bermalam di speedboat.

Latifah memercayakan nasibnya kepada nakhoda yang asli Papua dan kenal daerah tersebut.

Baca Juga: BST Rp 600 Ribu, PKH dan Beras 10 Kg Sudah Cair, Ini Jawaban Mensos Risma Soal Warga yang Tak Dapat Bansos

"Jangan ambil risiko untuk menerjang laut. Percaya ke driver karena putra daerah yang memahami laut. Kita harus yakin ke driver," ucap Latifah.

Latifah menuturkan, nakhoda pula yang tahu bahwa di sekitar tempat kapal menepi ada sebuah kampung.

"Beruntungnya ada kampung Ocenep. Jadi akhirnya bermalam di sana," ujarnya.Setelah menginap di Kampung Ocenep, Latifah dan rombongan pun memutuskan kembali melanjutkan perjalanan ke Agats.

Pada pagi hari tadi sekitar pukul 07.20 WIT, rombongan pun tiba di Pelabuhan Feri, Distrik Agats, dengan selamat.

"Alhamdulillah kondisi laut juga telah tenang dan layak untuk melakukan perjalanan pulang," kata Latifah.

Baca Juga: Panduan Daftar Jadi Penerima Manfaat BLT Balita 0-6 Tahun, Bantuan yang Disalurkan hingga Rp3 Juta

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Rombongan Kemensos yang Hilang Kontak 12 Jam di Perairan Papua"