GridFame.id - Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air, komedian Margono atau yang lebih dikenal dengan Gogon meninggal dunia di usia 58.
Gogon diketahui menghembuskan nafas terakhinya saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Kotabumi, Lampung, Selasa (15/5) sekitar pukul 05.00 WIB.
Kabar kepergian pelawak senior sekaligus salah satu anggota Srimulat ini tentu mengejutkan banyak pihak, termasuk komedian Eko Patrio.
Melalui akun Instagramnya, Eko Patrio juga mengungkapkan rasa duka atas kepergian Gogon.
"Innalilahi wainnailaihi rojiun..telah meninggal sahabat komedi kami yaitu mas gogon, mohon doanya..semoga almarhum husnul khotimah, keluarga yg di tinggalkannya diberikan ketabahan .aamiin..," tulis Eko Patrio, Selasa (15/5).
Dalam unggahan tersebut, Eko Patrio memajang foto Gogon yang diberi filter hitam putih, Gogon nampak gagah mengenakan jas.
Dengan jambul khasnya, Gogon juga melempar senyum bahagia ke arah kamera.
Unggahan Eko Patrio ini kemudian langsung ditanggapi netizen.
Mereka ramai-ramai ikut mengucapkan bela sungkawa lewat kolom komentar.
Gogon diketahui menghembuskan nafas terakhirnya karena mengalami penyumbatan pada bagian jantung.
Sebelum dikabarkan meninggal di Lampung, Selasa (15/5), Gogon Srimulat seakan punya firasat bahwa napas terakhirnya akan diembuskan usai pentas.
Gogon meninggal setelah diajak tampil untuk sebuah acara yang berhubungan dengan Pilkada di Lampung.
Menurut Kadir, rekannya sesama personel Srimulat, pria 58 tahun itu meninggal karena serangan jantung.
Sebelumnya, Gogon sempat menyampaikan pesan terakhir pada asistennya, Item Sahifah.
Kata sosok kelahiran 31 Desember 1959 itu, "hidup tidak pernah bisa ditentukan."
"Semua harus siap, dan kalau saya sewaktu-waktu setelah tampil meninggal, teman-teman media tolong dikabari, dan kalian semua yang rukun," ia melanjutkan, dalam bahasa Jawa.
Benar saja, Gogon meninggal setelah pentas bersama musisi campursari Didi Kempot.
Pada 2016, Gogon sempat berkata ia sebenarnya sudah 'dipanggil' Tuhan.
Namun saat itu semua orang menyangka konteksnya adalah bercanda. Ia pun disambut tawa.
"Pak Asmuni sebagai sesepuh sudah dipanggil, Pak Timbul dipanggil, kemarin belum lama Mas Mamiek juga sudah dipanggil," ujar Gogon sembari menangis.
Ia melanjutkan sembari berseloroh dan disambut tawa, "Saya dipanggil, tapi saya enggak dengar."