Kemoterapi diketahui menyebabkan banyak penurunan kadar sel darah putih pasien, sehingga mereka perlu diberi antibiotik untuk memastikan mereka tidak terinfeksi. Tahun lalu, pemerintah NSW mendanai dan menyetujui uji klinis untuk menyelidiki potensi kanabis sebagai obat untuk mengurangi mual dan muntah akibat kemoterapi.
KEMOTERAPI adalah pengunaan obat-obatan untuk mengobati kanker pada manusia dan hewan. Kemoterapi jarang diterapkan secara tersendiri dan kerap diiringi dengan bedah, radioterapi dan imunoterapi, atau kombinasi dari itu semua.
Kemoterapi bekerja dengan cara menyebabkan sel-sel kanker menjalani semacam bunuh diri paksa, yang disebut dengan apoptosis. Efek samping kemoterapi biasanya terjadi karena obat-obatan ini tidak mampu memilah dengan baik mana jaringan kanker dan mana jaringan sehat. Masa depan kemoterapi terletak pada pengembangan obat yang lebih aman dan lebih mampu menyasar jaringan kanker.
Selain itu, pengobatan yang lebih sesuai bagi pribadi pasien—di mana kemoterapi dipilih berdasarkan profil genetik.
Bagaimana kemoterapi digunakan? Di Australia, pengobatan beragam kanker didasarkan pada pedoman khusus dalam basis data EviQ yang diterbitkan oleh pemerintah negara bagian New South Wales dan Cancer Institute of NSW. Mereka memberikan panduan tentang obat apa yang harus digunakan untuk setiap jenis kanker, dosisnya, dan perawatan apa lagi yang harus diberikan.
Terkadang kemoterapi digunakan untuk mengecilkan tumor sebelum operasi atau radioterapi; ini dinamakan kemoterapi neo-ajuvan. Sedangkan kemoterapi ajuvan adalah kemoterapi yang diberikan setelah operasi atau radioterapi untuk membersihkan sisa sel kanker. Dosis obat yang diterima pasien biasanya didasarkan pada luas permukaan tubuh mereka, yang merupakan hasil perhitungan tinggi dan berat badan pasien.
Bagaimana cara kerjanya?
Obat kemoterapi dikelompokkan berdasarkan dampaknya terhadap sel kanker. Misalnya, beberapa obat menyerang DNA sel, tempat kode generiknya disimpan, dan mencegahnya disalin dan direproduksi oleh sel.
Sebaliknya, obat lain menyerang komponen sel yang disebut mikrotubulus, semacam kerangka yang memungkinkan sel untuk mempertahankan bentuk dan bergerak. Secara umum, semua obat kemoterapi mampu membunuh sel kanker melalui proses yang disebut apoptosis.
Karena kerusakan hebat yang ditimbulkan obat, sel kanker menyadari ia tidak dapat pulih atau berfungsi dengan baik, sehingga ia mati sendiri.
Meski demikian, sel kanker dapat menjadi kebal dan terus bertumbuh karena ia menemukan cara untuk memulihkan, atau menyiasati, kerusakan yang ditimbulkan obat-obatan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kiki Farrel Sebut Dokter Tak Bisa Lakukan Tindakan karena Bobot Mama Dahlia Terus Menurun dan Kompas.com dengan judul "Apa Itu Kemoterapi dan Bagaimana Cara Kerjanya?"