"Saya nikahnya masih kecil," akunya.
"Berapa 18 (tahun)?" tanya Deddy lagi.
"Iya, masih kecil. Saya dari kecil-maaf ya bukannya ngagulin (sombong) ya, yang demen banyak.
Saya buat rebutan sono ada, sini ada pacar, sono pacar, sini pacar, sini pacar," kata pak tarno sambil menunjuk kanan kiri depan belakang.
Saking tak rela Pak Tarno jadi rebutan, salah satu pacarnya sampai bawa kabur dirinya ke kampung lain, loh!
"Saya dibawa kabur magrib-magrib sama pacar lagi masih kecil. Ehh nenek saya disangkanya saya dibawa kolong wewe," akunya lagi.
Karena disangka dibawa kolong wewe, warga desa sampai mencari Pak Tarno dengan memukul-mukul wajan hingga panci.
"Sampai diserbu rakyat kampung saya pada nyerbu yang bawa tombreng-tombreng, tutup panci, penggorengan terus teng-teng-teng (dibunyikan).
Maksudnya kalau nanti biar kolong wewenya kabur, padahal saya gak dibawa kolong wewe, saya dibawa pacar magrib-magrib," jelas panjang lebar.
Pak Tarno pun membeberkan alasan sang pacar nekat membawanya kabur.
"Saya dibawa kabur pacar saya karena cemburu masa saya direbut-rebut terus dibawa kabur ke kampung lain."
Namun ternyata pacarnya tersebut sekarang sudah menjadi istrinya yang paling tua.