"Kalian cicil ini 10 juta setiap bulan dapetnya 250 juta kan lumayan untuk bisa mau apalah. Mau ke luar negeri kek, mau belanja kek. Itu tadinya hanya kepedulian sesama temen karena kita suka ngumpul, suka ngopi-ngopi bareng," tambahnya.
Arisan tersebut awalnya berjalan sesuai dan tak ada yang melenceng.
Namun, semakin lama banyak anggota yang setelah mendapat uang kemudian tidak membayar.
"Sebelum narik sih lancar, setelah narik mampet. Begitu narik satu orang mulai nggak bayar, yang kesini-sini ngikut narik nggak bayar. Maksud saya kalau ada yang nggak bayar jangan diikutin," tuturnya.
Tessa Mariska mengatakan, anggota yang pertama tak melakukan pembayaran arisan setelah menariknya adalah Krisna Mukti atau Astrid.
Hal ini membuat beberapa anggota lain melakukan hal serupa.
Ia juga sempat meminjamkan uang kepada Krisna Mukti hingga merugi sebesar Rp 300 juta
"Saya pribadi 300 (juta) lebih yang nalangin," tutup Tessa Mariska.
Artikel ini telah tayang di dengan judul Krisna Mukti Diduga Lakukan Penggelapan Uang hingga Rp 724 Juta, Tessa Mariska Ungkap Kronologinya, https://palu.tribunnews.com/2022/06/05/krisna-mukti-diduga-lakukan-penggelapan-uang-hingga-rp-724-juta-tessa-mariska-ungkap-kronologinya?page=4.