Find Us On Social Media :

Kasih Tahu ART Sekarang Juga! Jangan Pernah Masak Mi Kalau ada Orang dengan 3 Kondisi Ini di Rumah, Bisa Bikin Mati Muda

Bahaya makan mi goreng campur dengan telur setengah matang

GridFame.id - Pencinta mi harus membaca artikel ini sampai selesai.

Ya, mi memang jadi favorit seluruh orang Indonesia.

Tak heran kalau kehadirannya bisa ditemukan dari restoran berbintang sampai pedagang kaki lima.

Namun, mi ternyata tak selalu aman dikonsumsi semua orang, lo.

Soalnya orang dengan 3 kondisi ini dilarang keras makan mi.

Efeknya bisa bahaya banget kalau ngeyel.1. Penderita ObesitasFaktanya, mi sebaiknya dihindari oleh penderita obesitas.Pasalnya, antara mi dan nasi, mi lebih gampang bikin gemuk.

Baca Juga: Ben Kasyafani Syok Mantan Istri Idap Tumor Payudara, Suami Nesyana Ayu Nabila Menangis Ungkap Kondisi Ibunda Sienna! Kanker Payudara dan Penyakit yang Diderita Marshanda Mana yang Lebih Berbahaya?

Baik mi dan nasi, keduanya sama-sama karbohidrat yang dibutuhkan yang bisa kamu pilih salah satu dalam sekali makan (sebaiknya tidak dimakan bersamaan, misalnya mi instan pakai nasi putih).Satu bungkus mi instan biasanya besar porsinya bervariasi, yaitu sekitar 75-90 gram.Jumlah kalori sebungkus mi pun akan berbeda-beda, umumnya sekitar 350-500 kalori.Jika dilihat dari ukuran rata-ratanya, mi instan yang beratnya 85 gram mengandung:- 460 kalori- 18,8 gram lemak- 9 gram protein- 66 gram karbohidratSedangkan jika kamu mengambil secentong penuh nasi putih atau sekitar 100 gram, maka kandungannya:

Baca Juga: 'Semoga Husnul Khotimah' Kabar Duka Penyanyi Dangdut Senior Sudah Tiada Jam 5 Subuh, Punya Riwayat Asam Lambung! Tak Patut Disepelekan Ini Bahaya Penyakit yang Gerogoti Sang Artis

- 175 kalori- 0,2 gram lemak- 4 gram protein- 40 gram karbohidratDari nilai-nilai tersebut, jika keduanya sama-sama diolah tanpa tambahan minyak atau zat yang mengandung kalori lain, maka mi instan menjadi makanan yang lebih berat dibandingkan nasi.Artinya, dengan jumlah porsi yang sama, sebungkus mi instan menyumbang lebih banyak jumlah kalori, lemak, dan karbohidrat untuk tubuh.Dilansir dalam laman NHS UK, salah satu faktor yang membuat berat badan meningkat adalah konsumsi makanan yang tinggi kalori, khususnya lemak dan gula.Berdasarkan nilai gizi yang sudah dibandingkan di atas, itu berarti mi instan bisa menumpuk kalori, lemak, dan gula yang lebih banyak dibanding nasi.Maka, kemungkinan mi bisa meningkatkan berat badan lebih cepat.

Baca Juga: Merinding! Dikira Bakal Dijemput Ajal Usai Tubuh Kesakitan Digerogoti Virus, Komedian Ini Telan Pilu Kehilangan Sebagian Ingatan, Ternyata Ini Bahaya Kebanyakan Makan Daging-Dagingan

2. Penderita DiabetesPenderita diabetes terkadang merasa tersiksa karena tidak bisa mengkonsumsi makanan yang mereka inginkan.Jenis santapan yang diinginkan pun kerap masuk dalam kategori yang dianggap 'tabu' untuk dikonsumsi penderita diabetes atau biasa disebut diabetesi.Satu di antaranya adalah mi.Seperti diketahui, diabetes adalah salah satu penyakit yang bisa disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan.Karena itu, sudah pasti konsumsi mi yang tinggi kandungan gula adalah larangan utama yang harus dihindari.Selain itu, penderita diabetes juga harus menghindari jenis karbohidrat sederhana yang mudah diubah menjadi gula.Makanan yang termasuk karbohidrat sederhana adalah nasi putih, kentang, dan mi.3. Penderita Hipertensi

Baca Juga: Jangan Sembarangan! Meski Bisa Turunkan Berat Badan Hingga 10 Kg dalam Waktu 7 Hari, Ternyata Diet Air Putih Dapat Mendatangkan Bahaya Ini Bagi Tubuh

Penderita hipertensi ternyata juga disarankan menghindari konsumsi mi, terutama dalam hal ini mi instan.Seperti diketahui, orang Indonesia paling sering mengonsumsi mi dalam bentuk mi instan.Dikutip dari Kompas.com, Dokter spesialis gizi klinik di RS Hermina Ciputat, dr Dian Permatasari mengatakan, aturan untuk mengonsumsi mi instan setidaknya 1 sampai 2 kali dalam seminggu bagi mereka yang sehat.Ia mengatakan, saat konsumsi mi instan baiknya memperhatikan kandungan garam atau sodium pada kemasan.Sebab, satu bungkus mi instan mengandung garam atau sodium yang tinggi."Mi instan setiap kemasannya mengandung 300-400 kalori, hampir sama dengan makan nasi beserta lauk dan sayurnya. Seharusnya bisa menjadi pengganti makan besar, namun hati-hati dengan kandungan garam/sodium yang terlalu tinggi di setiap kemasannya," ujar Dian saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/10/2020).Menurutnya, orang yang mengonsumsi kalori berlebihan akan berisiko obesitas.Sedangkan, mereka yang terlalu banyak mengonsumsi garam akan berisiko meningkatkan tekanan darah.Oleh karena itu, Dian mengimbau agar penderita yang memiliki riwayat hipertensi, penyakit jantung tidak disarankan untuk mengonsumsi mi instan.Tidak hanya kandungan garam atau sodium saja yang tinggi, dalam satu porsi mi instan sangat sedikit mengandung protein."Selain itu juga kandungan gizi lain seperti protein rendah (dalam satu kemasan), sehingga tidak disarankan untuk mengonsumsi rutin," lanjut dia.