Find Us On Social Media :

Hati-hati Banyak Agen Nakal Berkeliaran! Catat, Ini 5 Modus Penipuan Asuransi yang Kerap Rugikan Korban

asuransi jiwa

GridFame.id - Beberapa tahun terakhir banyak orang mulai sadar akan pentingnya memiliki asuransi.

Kepemilikan asuransi sangat penting karena memberikan perlindungan keuangan bagi individu atau keluarga jika terjadi risiko yang tidak diinginkan.

Seperti kematian, kecelakaan, sakit, kebakaran, dan lain sebagainya.

Dengan memiliki asuransi, individu atau keluarga dapat menghindari kerugian finansial yang tidak terduga dan bisa sangat besar.

Selain itu, asuransi juga dapat memberikan keamanan dan rasa tenang bagi pemegang polis.

Hal ini dikarenakan pemegang polis mengetahui bahwa jika terjadi risiko yang tidak diinginkan, ia memiliki perlindungan finansial yang sudah disiapkan sebelumnya.

Selain itu, beberapa jenis asuransi seperti asuransi kesehatan juga dapat membantu individu untuk memperoleh akses ke layanan kesehatan yang lebih baik.

Dalam hal ini, asuransi kesehatan dapat membantu individu untuk mengurangi biaya perawatan medis, memperoleh perawatan yang lebih baik dan lebih cepat, serta mengurangi risiko kebangkrutan karena biaya medis yang tinggi.

Sayangnya fakta di lapangan membuktikan masih banyak agen asuransi nakal yang mencurangi bahkan menipu nasabah.

Parahnya tak sedikit korban yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Agar tak menjadi korban selanjutnya, simak ini modus penipuan yang biasa dipakai agen asuransi nakal.

Baca Juga: Bisa Pilih Periode Pertanggungan, Begini Cara Beli Asuransi Rawat Inap di Shopee 

Modus Penipuan yang Biasa Dipakai Agen Asuransi 

Dilansir dari laman resmi allianz.co.id, ini beberapa ciri-ciri penipuan asuransi yang kerap dilakukan para agen nakal: 

1. Menyarankan calon nasabah tidak jujur soal kondisi kesehatan yang sesungguhnya ketika mengisi formulir aplikasi polis

Untuk memberikan pelayanan yang maksimal pada para calon nasabah, agen asuransi umumnya menawarkan untuk membantu mengisi formulir aplikasi asuransi. Bagi agen asuransi yang “nakal”, mereka umumnya menawarkan agar nasabah tidak terus terang mengenai kondisi kesehatan yang sesungguhnya. Hal ini dilakukan agar calon nasabah diterima oleh perusahaan asuransi, padahal ini termasuk aksi yang tidak jujur dan berpotensi klaim ditolak nantinya karena perusahaan asuransi merasa tidak ada “itikad baik”(utmost good faith) antara kedua belah pihak.

2. Agen asuransi menyimpan premi untuk dirinya sendiri, dan tidak meneruskannya pada perusahaan asuransi

Ini bisa terjadi pada saat pertama kali si oknum agen asuransi menjaring calon nasabah. Agar Anda tidak terkena modus penipuan semacam ini, hindari mentransfer uang premi ke rekening pribadi agen asuransi, melainkan transferlah ke rekening perusahaan asuransi. 

3. Agen menerbitkan polis baru saat nasabah ingin upgrade atau downgrade polis

Baca Juga: Jangan Sampai Status Kepesertaan Dinonaktifkan! Ini Dia Cara Bayar Asuransi Pakai Saldo LinkAja

Alih-alih melakukan upgrade terhadap polis Anda, oknum agen asuransi malah membuka polis baru sesuai dengan manfaat yang Anda inginkan. Hal ini bertujuan agar agen dapat komisi atas pembukaan polis baru dan Anda mungkin tidak akan sadar karena manfaat yang tertera di polis Anda sesuai dengan yang diinginkan. Cara paling gampang mengetahui apakah polis Anda merupakan polis lama yang di-upgrade atau polis baru ialah dari nomor polis yang tertera. Jika itu polis lama, maka nomor polis tidak berubah, sebaliknya jika itu merupakan polis baru, maka nomor polis akan berubah. Hal ini merugikan Anda karena boleh jadi premi yang harus Anda bayar untuk polis baru lebih tinggi seiring dengan bertambahnya usia. Jika polis Anda yang lama punya nilai tunai, Anda juga perlu waspada, karena bisa jadi nilai tunai dari polis yang lama ditarik untuk membayar premi polis baru.

Anda bisa mengantisipasi hal ini, biasanya ketika nasabah mengajukan upgrade, perusahaan asuransi akan mengirimkan notifikasi pemberitahuan bahwa underwriter sedang mempertimbangkan permohonan upgrade . Ketika menerima notifikasi, teliti nomor polis yang tertera, apakah nomor polis tersebut masih sama dengan polis lama atau bukan. Jika tidak sama, segera laporkan hal ini ke customer service agar mereka bisa segera menangani kasus ini.

Baca Juga: Jangan sampai Lewat 5 Hari Baru Lapor! Simak Ini 4 Cara Klaim Asuransi Mobil di Shopee dan Dokumen yang Harus Dilengkapi

Jika polis baru sudah terlanjur terbit dengan nomor berbeda, laporkan juga hal ini dan minta perusahaan asuransi mengganti kerugian yang Anda tanggung. Biasanya, perusahaan asuransi akan memberikan sanksi pada agen nakal seperti ini. Pastikan juga membaca dengan teliti setiap formulir atau dokumen yang diberikan agen untuk Anda tanda tangani. Hindari untuk memberikan tanda tangan pada dokumen atau formulir yang masih kosong, dan jangan sembarangan memberikan tanda tangan pada dokumen atau formulir yang belum dibaca dan tidak mengerti isinya.

4. Agen asuransi juga gemar menyarankan nasabahnya untuk pindah-pindah asuransi

Tujuannya juga sama, agar ia mendapatkan komisi pembukaan polis baru. Biasanya, mereka membujuk nasabah untuk pindah dengan menjanjikan pelayanan yang prima, seperti yang ia berikan ketika bergabung di perusahaan asuransi lama. Nasabah yang khawatir akan menemukan masalah klaim jika tidak dibantu si agen asuransi, sering kali terbujuk rayuan ini. Padahal, perusahaan asuransi yang kredibel akan membantu setiap nasabah, walaupun agennya berganti.

Baca Juga: Lebih Cuan! Begini Cara Aktifkan COD Untuk Tokopedia Seller, Ada Jaminan Retur Atau Rusak! Lalu, pindah-pindah asuransi sangat berisiko membuat premi yang harus Anda bayar semakin tinggi seiring dengan bertambahnya usia. Setiap produk asuransi juga menawarkan manfaat yang berbeda-beda dan unik dan pndah asuransi membuat Anda berisiko melepas suatu manfaat yang tidak ditawarkan oleh asuransi baru.

5. Agen tidak menjelaskan secara rinci tentang produk asuransi yang ia jual, khususnya pada asuransi investasi atau unit link

Lagi-lagi, hal ini bisa terjadi karena agen tidak menerangkan produk asuransi secara detil karena ingin proses penjualan yang cepat, sehingga ia bisa mendapatkan komisi. Agar calon nasabah tertarik dan tidak berubah pikiran, ia memberikan ilustrasi yang paling “indah”, yakni jika investasi calon nasabah berkembang optimal.

Dengan asumsi investasi berkembang maksimal, maka nasabah cukup bayar premi secara tunai selama 10 tahun saja, misalnya, kemudian pembayaran premi selanjutnya bisa diambil dari nilai tunai. Biasanya agen asuransi tidak menyingkapkan fakta bahwa investasi juga bisa merugi. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya Anda mempelajari dengan baik ilustrasi/proposal asuransi yang diberikan oleh agen. Jika ada yang tidak dimengerti dari ilustrasi/proposal yang diberikan agen, tanyakan ke agen sampai mendapatkan kejelasan.

Baca Juga: Viral Kasus Asuransi Tak Cairkan Uang Sesuai Perjanjian, Simak Apa Saja yang Harus Diperhatikan Sebelum Mendaftar Agar Tak Rugi Kemudian Hari