Find Us On Social Media :

Dapat Tawaran Kerja Freelance Tanpa Modal? Jangan Percaya, Kenali ini 3 Modus Penipuan Terbaru yang Sasarannya Kaum Millenial

modus penipuan loker jobstreet

GridFame.id - Belakangan tengah heboh modus penipuan baru.

Ada banyak cara licik yang dipakai para penipu untuk mengelabui korban.

Hal ini biasa disebut dengan penipuan digital.

Penipuan digital, juga dikenal sebagai cyber fraud.

Penipuan jenis ini merupakan penipuan yang terjadi secara online melalui penggunaan teknologi digital.

Penipuan ini melibatkan manipulasi dan penyalahgunaan informasi serta teknologi untuk mendapatkan keuntungan secara tidak sah.

Ada berbagai jenis penipuan digital yang dilakukan oleh penjahat cyber.

Cara yang dipakai pelaku dalam menjebak juga bermacam-macam.

Salah satunya menggunakan modus tawaran kerja freelance.

Sasarannya adalah kaum millenials yang ingin mencari penghasilan tambahan dengan waktu yang fleksibel.

Simak begini modus penipuan digital terbaru agar tak jadi korban.

Baca Juga: Heboh di Medsos Ibu-ibu Arisan Hingga Rp 2,5 M Diduga Bodong, Berikut Tanda Penipuan Berkedok Arisan

Modus Penipuan Terbaru

Dilansir dari laman resmi kreditpintar.com, ada beberapa modus terbaru yang dilakukan para penipu digital:

1. Modus Penipuan Kerja Freelance

Di tengah badai PHK dari berbagai industri, tentu saja tawaran pekerjaan freelance menjadi angin segar bagi masyarakat yang mencari pekerjaan.

Sayangnya, hal tersebut dimanfaatkan oleh para penipu untuk menjaring korbannya.

Dalam modus penipuan ini, awalnya pelaku akan menghubungi calon korban melalui WhatsApp dan memberikan pekerjaan berupa like dan follow akun media sosial tertentu.

Nantinya, insentif akan diberikan melalui rekening calon korban berdasarkan akun yang telah difollow dan total like yang diberikan.

Namun, calon korban harus tergabung dalam grup Telegram tertentu yang berisi calon korban lainnya.

Grup tersebut nantinya digunakan oleh pelaku untuk membagikan “tugas” yang tersedia untuk para freelancer yang notabene adalah calon korban penipuan.

Setelah calon korban berhasil menyelesaikan tugas berupa follow dan like akun, penipu akan meningkatkan “tantangan tugas” berupa peningkatan penjualan.

Pada tugas tersebut, calon korban akan diminta untuk transfer sejumlah dana ke penipu sesuai dengan paket penjualan yang tersedia.

Padahal, dalam paket tersebut tidak ada keterangan lengkap mengenai produk maupun jasa yang harus dijual. 

Baca Juga: Jangan Klik Link Sembarangan! Kenali Ciri-ciri Penipuan Berkedok Promo Tiket Pesawat Murah

Dalam berbagai berita yang beredar, terdapat kabar bahwa ada korban yang kehilangan uang puluhan juta rupiah melalui trik penipuan online ini.

Namun, tidak sedikit juga korban yang menyadari adanya penipuan dan memutuskan untuk tidak melanjutkan tugas yang tersedia. 

2. Trik Penipuan Online Money Mule

Trik penipuan online money mule bukanlah modus yang benar-benar baru, melainkan modus lama yang kembali muncul pada 2023.

Modus penipuan ini dirancang sedemikian rupa dengan mengirimkan surat pengumuman pemenang undian berhadiah dengan nominal fantastis kepada calon korban.

Nantinya, dalam surat tersebut, calon korban akan diminta transfer pajak hadiah ke rekening penipu.

Tentu saja, setelah itu penipu tidak akan mengirimkan hadiah yang dijanjikan setelah korban transfer pajak hadiah.

Umumnya, hadiah yang dijanjikan tersedia dalam nominal besar dan calon korban dapat memilih satu atau lebih hadiah yang tertulis dalam surat pengumuman, seperti; uang tunai, voucher umroh, sepeda motor, televisi, dan lain-lain. 

3. Penipuan Telepon, Tekan Angka Tertentu 

Trik penipuan online ini dilakukan melalui penggilan telepon.

Modusnya, penipu akan mengaku sebagai call center perusahaan penyedia jasa komunikasi dan memberitahukan adanya tunggakan tagihan dengan nominal yang cukup besar.

Baca Juga: Belajar dari Penipuan Tiket Coldplay, Begini 3 Cara Laporkan Penipuan Online Agar Uang Kembali

Banyak calon korban yang menceritakan bahwa panggilan tersebut dilakukan menggunakan suara yang terdengar seperti robot.

Nantinya, penipu akan mengkonfirmasi nama calon korban dan meminta untuk menekan angka tertentu.

Setelahnya, calon korban akan dimintai keterangan mengenai data diri lengkap, mulai dari nama lengkap hingga alamat domisili.

Nantinya tim penipu akan melakukan penagihan ke alamat yang tercatat, padahal calon korban tidak memiliki tunggakan tagihan sama sekali.

Namun, mengingat ini adalah tindak penipuan, maka tidak mungkin penipu dapat bertindak agresif saat melakukan penagihan secara langsung.  

Baca Juga: Hati-hati saat Belanja dan Reservasi Hotel Online! Ini Langkah Tepat Agar Terhindar dari Pembobolan Kartu Kredit