Pemberian peringatan kepada debitur yang telat bayar dapat bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan pinjol dan peraturan yang berlaku di wilayah hukum tempat perusahaan tersebut beroperasi.
Sebagian besar perusahaan pinjol memiliki kebijakan internal yang mengatur jumlah dan frekuensi peringatan yang diberikan kepada debitur yang mengalami tunggakan pembayaran.
Di beberapa negara, ada regulasi yang mengatur prosedur penagihan dan melibatkan peringatan tertentu sebelum tindakan lebih lanjut dapat diambil.
Misalnya, peraturan mungkin memerlukan pemberitahuan tertulis atau panggilan telepon sebagai langkah pertama penagihan sebelum dikenakan denda atau tindakan hukum lainnya.
Sebagai contoh umum, alur peringatan yang mungkin diterapkan oleh perusahaan pinjol bisa seperti ini:
1. Pemberitahuan Pertama:
- Biasanya diberikan segera setelah jatuh tempo.
- Berisi informasi mengenai keterlambatan, jumlah utang, dan denda yang mungkin dikenakan.
- Memberikan kesempatan kepada debitur untuk membayar atau bernegosiasi.
2. Pemberitahuan Kedua:
- Jika pembayaran tidak diterima setelah pemberitahuan pertama, pemberitahuan kedua dapat diberikan.