- Transportasi jika ada pengiriman atau pengambilan laundry.
- Gaji untuk pekerja (jika Anda menyewa tenaga kerja).
- Biaya penyusutan peralatan.
Setelah Anda memiliki perkiraan biaya untuk setiap elemen di atas, jumlahkan semua biaya tersebut untuk mendapatkan total modal usaha yang dibutuhkan.
Pastikan juga untuk menyertakan dana cadangan untuk mengatasi kemungkinan biaya tambahan atau situasi darurat.
Selain itu, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk membuat proyeksi pendapatan dan pengeluaran untuk beberapa bulan ke depan agar dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas (break-even) atau mendapatkan keuntungan.
Jika memakai angka, maka hitungannya adalah sebagai berikut:
Dari estimasi modal yang dikeluarkan, maka Anda bisa memperkirakan nominal keuntungan yang bisa didapatkan per bulannya.
Jika estimasi total keuntungan per bulan sebesar Rp3 juta, maka Anda bisa mendapatkan balik modal di bulan ketiga.
Kemudian pada bulan-bulan berikutnya Anda sudah bisa meraup banyak keuntungan lebih dari 50%.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Meski Butuh Modal di Awal, Ini 5 Kelebihan Jadi Reseller Dibanding Dropshipper