GridFame.id - Kripto bergantung pada teknologi blockchain, yang merupakan buku besar terdesentralisasi yang merekam semua transaksi yang pernah dilakukan.
Blockchain menggunakan jaringan komputer yang tersebar luas untuk memvalidasi dan merekam transaksi, menjadikannya lebih aman dan transparan dibandingkan dengan sistem tradisional yang terpusat.
Salah satu fitur kunci Kripto adalah sifatnya yang terdesentralisasi.
Ini berarti tidak ada otoritas tunggal yang mengendalikan atau mengatur mata uang digital tersebut.
Sebaliknya, jaringan peer-to-peer yang didistribusikan secara luas memungkinkan transaksi antara individu tanpa keterlibatan pihak ketiga.
Kripto dapat ditukar atau dipindahkan di seluruh dunia tanpa batasan geografis atau pembatasan pemerintah.
Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi lintas batas dengan biaya yang relatif rendah dan tanpa perlu melibatkan lembaga keuangan tradisional.
Sayangnya, Kripto seringkali memberikan dampak negatif bagi penggunanya.
Pasalnya, Kripto memberikan efek 'kecanduan' dan terus bermain sehingga malah bisa berujung dengan terlilit pinjol.
Seperti yang dialami oleh anak berusia 17 tahun ini sampai harus putus sekolah.
Bagaimana tips agar tak kecanduan bermain Kripto?
Baca Juga: 5 Risiko Menabung di Kripto Untuk Gen Z, Salah Langkah Bisa Terjebak Pinjol!