Konidis ini diprediksi masih akan berlangsung hingga 7 Januari mendatang.
Kondisi tersebut dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal.
Yaitu aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia.
Terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah, suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan.
Serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam sepekan ke depan akan ada potensi cuaca ekstrem, juga terjadinya curah hujan dengan intensitas lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Kondisi ini berpotensi terjadi di beberapa wilayah berikut ini.
Source | : | bmkg.go.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar