GridFame.id - Menu kesukaan tiap orang untuk sarapan tentu berbeda-beda.
Ada yang suka sarapan simpel, ada juga yang suka sarapan berat.
Dan uniknya ada lho, yang suka telur asin untuk jadi menu sarapan karena praktis.
Namun, siapa sangka makanan ini justru tidak dianjurkan menjadi menu sarapan.
Bahkan bisa membuat tubuh jadi tidak maksimal dalam beraktifitas.
Sarapan adalah salah satu bagian penting yang tak boleh dilewatkan agar bisa beraktifitas maksimal.
Melewatkan sarapan justru bisa membuat sejumlah bahaya terjadi pada tubuh.
Karena begitu penting, sebaiknya tidak boleh sembarangan dalam memilih menu sarapan.
Salah satunya adalah telur asin.
Bahaya telur asin untuk sarapan
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA, pria yang melewatkan sarapan pagi memiliki sekitar 27% lebih banyak kemungkinan menderita serangan jantung jika dibandingkan dengan mereka yang sarapan pagi.
Orang yang menghindari sarapan pagi juga diketahui memiliki kerentanan yang meningkat terhadap hipertensi yang menyebabkan penyumbatan arteri.
Ini juga meningkatkan risiko kondisi kesehatan kardiovaskular kronis termasuk stroke.
Baca Juga: Kejanggalan Kasus Siswa yang Bunuh Begal, Dakwaan Malah Karena Siswa Itu Bawa Pisau Dari Luar Negeri
Sementara itu Harvard University School of Public Health melakukan penelitian yang bertujuan untuk menemukan korelasi antara kebiasaan makan dan kesehatan.
Menurut hasil, perempuan yang memiliki kebiasaan menghindari sarapan pagi berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, daripada perempuan yang sarapan setiap hari.
Untuk itu, jangan pernah melewatkan sarapan.
Namun, menu sarapan juga harus benar-benar dipilih.
Telur asin kerap dipilih menjadi sarapan karena praktis.
Meski mudah dimakan, telur asin justru bisa berbahaya saat jadi sarapan.
Sebab cita rasa asin pada telur asin memiliki kandungan yang tidak baik jika dikonsumsi pagi hari.
Baca Juga: Disebut-sebut Sumber Penyakit, Ini Fakta Kotoran di Punggung Udang yang Katanya Harus Dibersihkan
Selain itu, beberapa produk telur asin juga memiliki bahan pengawet sehingga harus diperhatikan betul produknya.
Penulis | : | Raka |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar