GridFame.id - Kepergian Didi Kempot meninggalkan duka yang mendalam bagi para sobat ambyar yang merupakan sebutan bagi penggemarnya.
Telah 30 tahun berkarya di industri musik tanah air, Didi Kempot telah melahirkan banyak karya.
Hampir semua karyanya dikenal dan dikagumi seluruh masyarakat Indonesia.
Didi menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa, (05/05/2020) di Rumah Sakit Kasih Ibu, Surakarta.
Tak pernah dikabarkan sakit, Didi Kempot meninggal diduga akibat henti jantung.
Baru-baru ini tersebar sebuah video seorang penggemar Didi Kempot yang menangis histeris akibat merasa kehilangan sang idola.
"Salah satu fans Almarhum Didi Kempot menangis, beliau merasa kehilangan seorang musisi legendaris terbaik Indonesia," tulis @infocegatansukoharjo.
Mendengar kabar idolanya meninggal, pria yang tak diketahui identitasnya ini bergegas menuju rumah sakit.
Namun begitu sampai di lantai 1 Rumah Sakit Kasih Ibu, dirinya tak kuasa menahan air mata dan seketika menangis histeris.
Hal itu sontak memicu rasa penasaran dari banyak orang yang ada di rumah sakit dan segera berkerumun untuk menyaksikan.
Namun yang membuat miris adalah warga justru sibuk merekam pria yang sedang menangis tersedu-sedu itu.
Alih-alih menenangkan, mereka malah menunjukkan matinya nurani dan empati.
"Pak Didi ya Allah pak," ujar pria itu.
Salah seorang warga menanyakan darimana pria itu berasal.
"Dari Gunung Kidul (Sleman, Jogjakarta) pak," jawabnya sembari tersedu.
Skap tidak terpuji itu membuat banyak warganet yang merasa geram.
"Miris..wong nangis sedih kelangan idolane malah di di video," tulis @ardiandesta.
"Bukane ditenangne malah podo sibuk video duh," tulis @syahruldesta.
"Dimana naluri kalian. Kok malah di video?" tulis @lely_marfuah.
"Sodor kamera. Kesedihan dimana-mana. Empati? tidak ada," tulis @aristnt.
"Harusnya ditenangkan. Tidak di foto, video lalu disebarkan," tulis @heriyantoeko_.
Entah apa yang membuat orang-orang ini seolah lupa nurani sebagai sesama manusia.
Di tengah rasa kehilangan yang dirasakan orang lain, saling menguatkan justru tidak dilakukan.
Pengguna ponsel pintar agaknya hilang kesadaran bahwa seharusnya benda canggih itu digunakan sebagaimana semestinya.
Source | : | |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar