GridFame.id - Pecinta film dikejutkan dengan kabar meninggalnya Chadwick Boseman yang dikenal lewat film Black Panther.
Lalu, kenapa Chadwick Boseman meninggal?
Mengutip dari Associated Press, aktor berusia 43 tahun tersebut meninggal dunia karena mengidap penyakit kanker usus.
Boseman meninggal dunia di rumahnya kawasan Los Angeles.
Istri dan keluarga Boseman ada di sampingnya saat sang aktor meninggal.
Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Boseman, Nicki Fioravante.
Boseman sendiri didiagnosis menderita kanker usus besar empat tahun yang lalu.
Namun, ia tidak memberitahukan penyakitnya tersebut ke publik.
Sebelum tutup usia, aktor Chadwick Boseman sempat menjalani berbagai proses pengobatan dalam melawan penyakit kanker usus.
Makanan penyebab kanker usus
Dilansir dari SajianSedap.com, berdasarkan penjelasan Centers for Disease Control and Prevention, kanker usus merupakan kanker yang dimulai di usus besar (kolon) atau rektum (ujung usus besar).
Tumor ganas ini biasanya menyerang mereka yang berumur 50 ke atas.
Belum ada yang dapat memastikan apa yang sebenarnya jadi penyebab kanker usus besar.
Tapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar.
Satu hal yang pasti, perubahan tertentu pada DNA bisa menyebabkan sel-sel tubuh normal berubah mengganas menjadi kanker.
Berdasarkan penelitian terbaru, sering mengonsumsi makanan yang menyebabkan inflamasi atau peradangan bisa meningkatkan risiko tumbuhnya polip di usus besar.
Polip merupakan gumpalan kecil sel-sel atau disebut adenoma dan bisa menjadi cikal bakal munculnya kanker usus besar.
Ahli epidemiologi di Universitas Emory, Georgia, Robert Bostick, mengungkapkan, makanan yang paling tinggi peradangan adalah daging merah dan daging olahan.
Kemudian, makanan berlemak, termasuk susu berlemak, juga bersifat pro-inflamasi.
Sementara itu, makanan yang anti-inflamasi adalah sayuran dan buah-buahan, juga susu tanpa lemak, sedangkan makanan dari unggas dan ikan bersifat netral.
Penelitian melibatkan 1.955 orang dengan melakukan kolonoskopi untuk melihat pertumbuhan polip.
Peserta penelitian adalah mereka yang belum pernah didiagnosis semua jenis kanker.
Hasil kolonoskopi mendapati 496 peserta memiliki adenoma atau polip.
Peneliti kemudian membandingkan hasil kolonoskopi dengan pola makan sehari-hari.
Menurut Bostick, mereka yang memiliki polip adalah orang-orang yang sering mengonsumsi makanan pro-inflamasi.
Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengonsumsi makanan yang pro-inflamasi, seperti daging merah dan daging olahan, 56 persen lebih berisiko memiliki polip di usus.
Bostick pun menyarankan mereka yang memiliki polip usus untuk segera mengubah pola makan dengan banyak makan sayur dan buah-buahan atau makanan anti-inflamasi.
Hal ini untuk mengurangi risiko kanker usus.
"Perkembangan polip menjadi kanker usus besar berlangsung dalam waktu yang sangat lama."
"Jangan sampai hal itu terjadi," kata Bostick.
Source | : | sajiansedap.com |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar