GridFame.id - Indonesia kini mulai memasuki musim penghujan.
Kita pun harus semakin waspada akan datangnya bencana banjir dan tanah longsor.
Terlebih beberapa daerah di Indonesia ini berstatus waspada cuaca ekstrem sepekan ke depan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini, terhadap adanya potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
Peringatan dini cuaca ekstrem ini dikeluarkan oleh BMKG berdasarkan hasil analisis atmosfer bumi yang terpantau.
Di antaranya seperti sirkulasi siklonik, dan dinamika atmosfer.
1. Sirkulasi siklonik
BMKG menyebutkan, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia barat Aceh, di Hindia barat Bengkulu, dan di Selat Karimata.
Sirkulasi siklonik ini membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang.
Konvergensi itu memanjang di perairan utara Aceh, dari Sumatra Utara hingga perairan barat Bengkulu, di Selat Karimata bagian utara, serta dari Kalimantan Tengah hingga Selat Karimata bagian selatan.
"Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," tulis BMKG dalam keterangan tertulisnya terkait potensi cuaca ekstrem, Sabtu (21/11/2020).
Baca Juga: Belum Terima BLT Subsidi Gaji? Ini Cara Membuat Aduan di Website Kemnaker.go.id Lengkap Beserta Link
2. Dinamika atmosfer
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan yaitu 21-26 November 2020, potensi cuaca ekstrem dan curah hujan akan terjadi dengan intensitas lebat.
Hujan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut ini:
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan lainnya.
Selain itu, waspada juga terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebab dan Daftar Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan".
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar