"Untuk Indonesia, McKinsey telah memprediksi akan ada 23 juta jenis pekerjaan yang terdampak oleh otomatisasi serta akan ada puluhan juta pekerjaan baru yang muncul dalam kurun waktu tersebut," ujarnya secara virtual dalam event Kompasianival, Jumat (4/12/2020).
Lebih lanjut Ida menambahkan, dari Kementerian Ketenagakerjan sendiri tahun 2017, telah melakukan kajian pasar kerja yang memperkirakan bahwa industri teknologi, komunikasi, dan informasi akan menjadi industri yang paling tinggi pertumbuhannya.
"Dalam kajian tersebut juga memproyeksikan jenis pekerjaan yang berkaitan dengan kedua sektor industri tersebut seperti programer, analis data, dan perancang kecerdasan buatan akan menjadi pekerjaan yang tumbuh pesat," katanya.
Sementara untuk pekerjaan tradisional lanjut Ida, perannya dapat digantikan oleh teknologi digital seperti tukang cetak, pengantar surat, dan resepsionis akan semakin menurun permintaannya di masa depan.
Ida menuturkan, adanya pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat maupun industri membentuk tatanan kehidupan baru.
Tidak hanya industri yang menerapkan Work From Home (WFH) tapi juga pola konsumsi masyarakat berubah.
Perubahan ini tentu memberikan efek yang besar terhadap perilaku industri dan pekerja sehingga tercipta sebuah tatanan baru dalam dunia kerja.
Teknologi juga membuat pekerjaan menjadi sangat fleksibel baik secara waktu ataupun tempat, sehingga pekerjaan tidak lagi harus dikerjakan dari kantor dengan jam kerja yang monoton.
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar