Saphira Indah meninggal dunia di usianya yang masih muda, 32 tahun pada 30 Januari 2019 lalu dalam keadaan hamil 6 bulan.
Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Saphira Indah sempat dirawat selama 5 hari di rumah sakit.
"Sebenarnya enggak ada sakit yang gimana. Cuma sesak (napas) biasa doang. Tapi selama lima hari, hari kelima fatal. Jadi ada masalah pernafasan di paru paru," kata Ai Rico.
"Lagi di kamar. 'sesak nih, meriang, ke rumah sakit yuk' dia bilang. Cek yuk ke rumah sakit. Itu malam, ya udah dibawa ke rumah sakit. Dirawat," lanjutnya.
"Tapi tiba-tiba ya ajal kan modelnya beda beda. Kadang-kadang orang lagi duduk ya meninggallah. Ya begitulah. Kan kita enggak bisa prediksi," tutur Ai seperti dikutip dari Kompas.com.
Dengan berderai air mata, Ai menguburkan Saphira Indah bersama bayi di kandungannya di TPU Bakti Dharma, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Dikuburin bareng (anak), enggak dikeluarin baby-nya. Dia pengin banget (anak) karena sudah tiga tahun kosong kan (belum hamil)," tutur Ai Rico.
Diketahui jenis kelamin calon anak Saphira dan Ai Rico itu adalah perempuan dan diberi nama Ayna.
Pasca ditinggal Saphira Indah dan calon putrinya, batin Ai Rico hancur lebur sampai menangis setiap hari.
Ia bahkan berniat tetap menduda dan membesarkan sendiri putranya yang mulai beranjak remaja, Titan At Tariq.
"Aku hampir setahun setiap hari nangis," kata Rico seperti dikutip dari acara Rumpi Trans TV, Minggu (28/6/2020).
Source | : | Instagram,YouTube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar