GridFame.id - Prahara rumah tangga Tyna Kanna dan Kenang Mirdad bak bola panas yang terus bergulir.
Kenang yang memergoki istrinya selingkuh justru berupaya keras mempertahankan rumah tangganya dengan Tyna.
Bahkan Lydia Kandou dan Mirdad bersaudara pun sampai ikut prihatin dengan masalah yang menimpa Kenang.
Parahnya, Tyna sebenarnya sudah mengajukan gugatan cerai pada lelaki yang telah 12 tahun dinikahinya itu.
Namun tampaknya sinyal rujuk mulai ditunjukkan Tyna dan Kenang Mirdad.
Mengetahui hal ini, Nana Mirdad langsung soroti polah adik iparnya itu.
Dilansir dari tayangan Cumi Cumi (18/09/2021), Kenang lagi-lagi meyakinkan dirinya dan Tyna masih berhubungan baik.
Keduanya juga masih tinggal seatap bersama kedua putri mereka, Alaia dan Aluna
"Saya sama Tyna kan masih baik-baik saja ya. Kita masih satu rumah," kata Kenang Mirdad.
"Waktu itu saya juga sudah sempat ngomong kalau memang makan bareng, ngobrol bareng anak-anak, masih baik-baik" jelas kakak Naysilla Mirdad itu.
Anak kedua Lydia Kandou dan Jamal Mirdad itu pun menegaskan Tyna masih menjalankan tugasnya sebagai istri dan ibu dengan baik.
Mulai dari mengurus rumah hingga menyiapkan sarapan untuknya dan anak-anak mereka.
"Dia masih melaksanakan tugasnya sebagai istri saya, begitu pula saya masih menjalankan tugas sebagai kepala rumah tangga," ungkap Kenang.
"Pagi-pagi sarapan masakin nasi goreng untuk saya dan anak-anak," tambahnya.
Sebagai kakak yang pasang badan membela Kenang sejak awal, Nana Mirdad pun turut menyoroti sikap Tyna.
Ia yang pernah mengaku kecewa berat pada Tyna kini seolah membuka peluang untuk bisa berdamai dengan adik iparnya itu.
"Kalau kita sih percaya memang kalau mau ada perdamaian, satu itu haknya Tyna ya," kata Nana Mirdad.
Meski sudah membuka diri, Nana tampak tak berharap banyak dari Tyna yang telah menggugat cerai adiknya usai kepergok selingkuh
"Cuma itu kan bukan dari kita datangnya. Harus tergantung dari keduanya," pungkas istri Andrew White itu.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar