GridFame.id - Kabar duka menyelimuti dunia hiburan, artis berbakat pemain 'Kesetiaan Cinta' sudah tiada usai berjuang lawan sakit demam berdarah penyakit yang disebut-sebut sama bahayanya dengan Covid-19.
Bagi para penggemar sinetron dan serial FTV pasti sudah tak asing dengan wajah cantiknya.
Ia mengawali karier sebagai bintang iklan sebelum akhirnya terjun ke dunia sinetron.
Sang pesohor telah membintangi puluhan judul sinetron dan FTV diantaranya Rama dan Ramona, Kasih dan Amara, Surga Untukmu, dan Pengantin Remaja.
Sang artis sempat vakum dari dunia hiburan lantaran dirinya hamil anak pertama hingga melahirkan.
Namun sayang sang artis tak bisa melihat sang buah hati tumbuh besar karena ajal sudah menjemputnya.
Kabar meninggalnya sang artis pertama kali dibagikan pihak manajernya.
"Innalillahiwainailaihirojiun," pernyataan pihak manajer tertulis di sosial media.
Sang artis meninggal di perjalanan menuju rumah sakit di kawasan Pondok Cabe, Tangerang.
Shasya Yunisha Sudah Tiada
Kabar berpulangnya Shasya Yunisha pertama kali dibagikan oleh pihak manajernya pada 2014 lalu.
Meski sudah cukup lama berpulang selama-lamanya, namun sosoknya masih membekas di hati dan benak para penggemarnya.
"Telah meninggal dunia sahabat kami Shasya Yunisha. Mohon doanya,” demikian tulis Fafa Management di akun Twitternya, dikutip dari Grid.id.
Shasya mengembuskan terakhirnya karena menderita penyakit DBD dan sempat mengalami sesak napas sampai kejang-kejang setiap bangun tidur.
Keluhan itu disampaikan pada sang suami, Ferdi Ali yang mengira istrinya kelelahan sebelum akhirnya kondisi Shasya kian memburuk.
Shasya meninggal dunia pukul 07.00 WIB dan meninggalkan bayi perempuannya, Fesha yang saat itu masih berusia 9 bulan.
Kepergian Shasya yang begitu mendadak begitu memukul batin Ferdi Ali sampai ia berulang kali pingsan.
Ferdi tak menyangka wanita yang ia cintai akan pergi secepat itu apalagi mereka tengah bahagia memiliki anak pertama, dikutip dari Tribunnews.
Kenali Gejala Demam Berdarah yang Wajib Diwaspadai
Demam dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue. Virus ini berelasi dengan virus yang menyebabkan infeksi West Nile dan demam kuning. Seperti kita ketahui, virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah bentuk yang lebih serius dari infeksi dengue.
Gejala utama dari demam berdarah muncul tiga sampai 15 hari setelah gigitan nyamuk.
Gejala yang biasanya muncul adalah demam tinggi, sakit kepala parah, sakit di belakang mata, nyeri sendi, nyeri otot dan tulang, ruam, dan pendarahan ringan.
Banyak juga penderita mengeluh nyeri pinggang dan ada pembengkakakn di kelenjar getah bening di leher dan selangkangan.
Gejala demam berdarah dengue berlangsung 2-7 hari. Meski demam mulai mereda, Anda tak dianjurkan untuk mengendurkan kewaspadaan.
Gejala sangat mungkin muncul lagi. Gejala tahap dua ini berhubungan dengan peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler.
Gejala-gejala tahap dua di antaranya adalah rasa sakit perut yang parah, muntah berkepanjangan, dan masalah pernapasan.
Sangat mungkin juga terjadi perdarahan dengan tanda-tanda:
1. Mudah memar
2. Mimisan
3. Perdarahan gusi
4. Perdarahan kulit
5. Pendarahan organ bagian dalam, juga mungkin terjadi. Pendarahan dapat berkembang menjadi kegagalan sistem peredaran darah, yang menyebabkan shock dan kematian.
Segera pergi ke dokter atau rumah sakit jika ada tanda-tanda peringatan berikut muncul:
1. Sakit perut parah atau muntah terus-menerus
2. Bintik-bintik merah atau bercak pada kulit
3. Perdarahan dari hidung atau gusi
4. Muntah darah
5. Feses berwarna hitam
6. Lemas, mudah marah dan mengantuk
7. Kulit pucat, dingin, dan lembab
8. Sulit bernafas Tidak ada obat khusus untuk pengobatan infeksi dengue.
Biasanya pasien dengue diminta mengonsumsi analgesik (penghilang rasa sakit) jenis acetaminophen dan menghindari jenis ibuprofen, naproxen dan aspirin.
Pasien juga harus beristirahat, minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, menghindari gigitan nyamuk saat demam dan konsultasikan dengan dokter.
Paling baik, jika sudah mengalami delapan gejala di atas adalah rawat inap di rumah sakit, dikutip dari Kompas.com.
Source | : | tribunnews,kompas,Grid.ID |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar