GridFame.id - Haruskah penderita menjalani operasi miom?
Apa sebenarnya penyebab penderita harus menjalani operasi miom?
Banyak pertanyaan seputar operasi miom yang belum diketahui publik.
Tak banyak yang tahu operasi miom memiliki beberapa jenis.
Beberapa jenis operasi miom disesuaikan dengan kondisi pasien.
Miom sendiri adalah daging tumbuh dalam rahim yang dapat muncul selama tahun-tahun masa subur seorang wanita.
Gejala termasuk perdarahan berat menstruasi, menstruasi yang lama, dan nyeri panggul.
Namun dalam beberapa kasus, tidak ada gejala yang muncul pada penderita miom.
Miom bukanlah jenis kanker dan bisa disembuhkan.
Penderita miom juga bisa hamil setelah menjalani operasi sekalipun.
Lalu sebenarnya apa perbedaan miom dan kista?
Kista dan miom (mioma) adalah tumor jinak karena pertumbuhan jaringan yang tidak normal.
Kista dan miom yang tumbuh di rahim atau ovarium dapat memengaruhi kesuburan wanita.
Sekilas keduanya mirip dan memiliki gejala yang sama, tapi pada dasarnya masalah kesehatan ini sangat berbeda.
Berikut penjelasannya.
Benjolan tumor jinak seperti kista dan miom kerap disalahartikan sebagai lemak perut. Tapi, miom dan kista memiliki ciri-ciri khas.
Melansir Advanced Gynecology, kista adalah benjolan berupa kantong berisi cairan. Pada wanita, kista biasanya berkembang di luar ovarium atau indung telur.
Sedangkan miom adalah benjolan berupa jaringan padat yang tidak ganas. Pada wanita, miom bisa tumbuh di dalam atau luar dinding rahim.
Penyebab kista bisa tumbuh di ovarium biasanya karena penumpukan limbah atau produk sampingan dari siklus menstruasi wanita.
Baca Juga: Simak Syarat Operasi Miom Pakai BPJS, Kisaran Biayanya Segini
Kista ovarium juga bisa berasal dari gangguan fungsi ovarium atau masalah pada folikel ovarium.
Selain itu, kista ovarium juga bisa disebabkan ketidakseimbangan hormon, kehamilan, sampai endometriosis.
Sedangkan faktor risiko penyebab miom bisa tumbuh di rahim di antaranya ketidakseimbangan hormon, berat badan berlebih, dan perubahan genetik.
Dilansir dari laman resmi Mount Alvernia Hospital, terkadang kista dan miom tidak menimbulkan gejala.
Terlebih jika pertumbuhan jaringan abnormal tersebut ukurannya masih relatif kecil, amun, terkadang penderita merasakan gejala kista ovarium berupa nyeri haid yang parah.
Penderita juga akan merasakan sakit perut hebat apabila kista pecah atau terjadi pendarahan pada kista.
Sedangkan gejala miom di rahim yang kerap dirasakan penderitanya, antara lain nyeri haid sangat sakit dan anemia.
Kedua penyakit ini sama-sama bisa diketahui lewat pemeriksaan fisik, USG, CT scan atau MRI oleh dokter spesialis ginekologi.
Baca Juga: Wajib Tahu! Meski Kemungkinan Sembuh Tinggi, Ini Sederet Risiko Operasi Miom
Cara mengatasi kista dan miom pada wanita berbeda, tergantung kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit.
Banyak kista ovarium yang bisa sembuh sendiri dan tidak membutuhkan perawatan medis.
Dokter kemungkinan akan terus memantau untuk memastikan kista tidak menimbulkan komplikasi.
Apabila rentan terjadi komplikasi, dokter biasanya akan meresepkan obat untuk mencegah kista terus tumbuh.
Apabila ukurannya cukup besar atau pecah, dokter dapat menyarankan operasi.
Sedangkan cara mengatasi miom pada wanita biasanya hanya lewat operasi.
Pemberian obat terkadang dapat mengecilkan ukuran miom.
Jika Anda mengalami kista atau miom, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter sebelum tumor jinak ini berdampak pada kesehatan.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "4 Perbedaan Kista dan Miom pada Wanita"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar