GridFame.id - Saat ini, pinjol ilegal masih marak di kalangan masyarakat.
Banyak sekali masyarakat yang menjadi korban kejahatan pinjol ilegal.
Banyak dari mereka yang sampai stres gegara dikejar-kejar pinjol ilegal untuk bayar utang.
Tentunya dengan bunga yang membengkak tak masuk akal.
Pinjol ilegal sendiri sebenarnya sudah diberantas oleh pihak OJK.
Namun, hingga kini masih banyak pinjol ilegal yang bermunculan.
Korbannya pun makin hari makin bertambah banyak.
Bahkan belakangan banyak masyarakat yang mengaku mendapat ancaman baru dari pinjol ilegal.
Yakni data debitur yang galbay pinjol ilegal bakal dijual ke pihak OJK agar namanya masuk daftar hitam.
Tentu saja ancaman tersebut bikin masyarakat ketakutan.
Namun, bagaimana fakta yang sebenarnya?
Belakangan banyak sekali pengguna TikTok yang mengaku dapat ancaman sebar data dari pinjol ilegal.
Bukan ancaman sebar data ke kontak, pinjol ilegal kini mengancam jual data debitur yang galbay ke OJK.
Seperti pada unggahan TikTok Juragan Pinjol, seorang warganet mendapat ancaman seperti di atas.
"Data dijual sampe rusak di OJK.
Gak bisa pinjam bank, kartu kredit, KPR rumah, cicilan mobil, motor, dll.
Karena dijual makanya rusak di database OJK, ngerti gak?" bunyi isi pesan pinjol ilegal, dikutip GridFame.id dari TikTok Juragan Pinjol.
Lalu, benarkah hal tersebut bisa terjadi?
Jawabannya adalah tidak bisa.
Pinjol ilegal tidak bisa memberikan data debitur galbay ke OJK atau polisi.
Sebab, pinjol ilegal sendiri kini tidak mendapatkan izin dari OJK.
Sehingga, jika pinjol ilegal melaporkan debitur ke OJK atau polisi, maka pinjol ilegal lah yang akan diblokir.
Hal serupa juga dikatakan oleh seorang praktisi hukum dalam video yang diunggah akun TikTok Pejuang Pinjol.
"Mereka nggak bakal ngelaporin kalian (debitur galbay), karena mereka sendiri pinjol ilegal," dikutip GridFame.id dari TikTok Pejuang Pinjol.
Jadi, ancaman tersebut cuma gertakan saja agar debitur ketakutan dan membayar utangnya.
Semoga informasinya bermanfaat!
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar