GridFame.id - Kemajuan teknologi digital telah mengubah banyak sekali aktivitas kehidupan manusia, mulai dari hal-hal yang sederhana sampai ke hal-hal yang sulit dan komplek.
Teknologi digital mampu menyederhanakan prosedur yang rumit menjadi lebih ringkas, sehingga memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan berbagai transaksi bisnis.
Disamping itu, kehadiran teknologi digital juga telah mempercepat akses komunikasi maupun pengiriman data untuk berbagai keperluan.
Kemudahan tersebut mendorong manusia menciptakan berbagai inovasi baru yang terkait dengan proses bisnis maupun model bisnis.
Salah satunya adalah dengan adanya kemudahan dan kecepatan dalam berbelanja melalui pasar online yang ditawarkan oleh berbagai e-commerce.
Hadirnya teknologi digital tersebut membuat masyarakat semakin menyukai berbelanja secara online melalui berbagai aplikasi digital.
Berbelanja secara online saat ini sudah menjadi sebuah budaya baru bagi masyarakat, yang diikuti dengan berbagai penawaran menarik dan kemudahan pembayaran.
Salah satu kemudahan yang diperoleh konsumen dalam berbelanja online adalah dengan fasilitas mencicil atau membayar di kemudian hari.
Kita bisa melihat saat ini banyak sekali aplikasi belanja online yang memberikan kemudahan dalam hal pembayaran.
Konsumen dimanjakan dengan fasilitas tersebut, sehingga tidak perlu khawatir kalau tidak memiliki uang yang cukup guna membeli barang.
Banyak sekali e-commerce yang menawarkan pembayaran barang di belakang hari, seperti Shopee, GoPay, Kredivo, Traveloka, Akulaku, Home Credit dan lain-lain.
Baca Juga: Begini Cara Supaya Jenius Paylater Langsung Diterima dan Aktif
Artinya masyarakat bisa membeli dan mengambil barang sekarang, namun bayarnya bisa di kemudian hari.
Istilah ini lebih dikenal dengan Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang biasa disebut oleh masyarakat Indonesia dengan sebutan Paylater.
Fenomena Paylater ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga melanda negara-negara lainnya, termasuk di negara-negara maju.
Menurut GlobalData (2022), transaksi Paylater di tahun 2021 telah mencapai USD 141,8 miliar (sekitar Rp 2.120 triliun dengan kurs Rp 15.000), suatu jumlah yang sangat besar.
Pada tahun 2026 nilai transaksinya diperkirakan meningkat mencapai USD 596,7 miliar (sekitar Rp 8.955 triliun), artinya setiap tahunnya akan tumbuh sekitar 33%.
Pesatnya transaksi Paylater tersebut merupakan indikasi bahwa masyarakat semakin menyukai Paylater karena berbagai alasan.
Pengertian Buy Now Pay Later sebenarnya bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia.
Istilah BNPL atau Paylater tersebut sebetulnya sudah ada dilakukan dalam praktek transaksi pembelian barang dengan cara mencicil tanpa uang muka.
Aktivitas seperti Paylater tersebut sudah lama ada sebelum munculnya transaksi yang berbasis digital, yang dilakukan dengan mendatangi toko secara fisik.
Namun dengan munculnya teknologi digital, transaksi pembelian barang yang berbasis BNPL tadi menjadi semakin mudah dan cepat, tanpa harus mendatangi toko atau tempat barang tersebut dijual maupun prosedur yang rumit.
Pendek kata, transaksi Paylater tersebut meringankan masyarakat yang ingin membeli barang segera walaupun tanpa memiliki uang pada saat pembelian tersebut.
Baca Juga: Ini Alasan BliBli Paylater Tidak Muncul, Banyak yang Tak Sadar Belum Lakukan Ini
Pembayaran dapat dilakukan di kemudian hari dengan cara mengangsur secara rutin sesuai dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual.
Disinilah kelebihan dari transaksi Paylater tersebut yang pada akhirnya sangat digemari oleh masyarakat luas.
Artikel ini ditulis oleh Dr. Agus Sugiarto, Kepala Departemen OJK Institute
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Shopee Paylater Bisa Bikin BI Checking Skor Hancur
Penulis | : | Dr. Agus Sugiarto |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar