Dilansir dari akun Twitter @Partono_ADjem, ia mengungkap modus penipuan pinjol ilegal terbaru yang banyak menjerat korban.
Modus yang dipakai ternyata berupa lowongan pekerjaan (loker) palsu.
Sasarannya tentu orang-orang di usia produktif mulai dari lulusan SMA, mahasiswa hingga karyawan.
"Ada lagi lowker palsu. Targetnya lulusan SMA yg tentunya berharap untuk bs bekerja," tulisnya.
Ia mengatakan data calon karyawan yang dikumpulkan akan digunakan untuk mengajukan pinjol.
"Ujung2nya datanya dipake pihak penipu lowker tsb utk minjol. Meski duit masuk k rekening korban, nanti pihak penipu dgn dalih utk biaya admin dan pembelian laptop mnt dtransfer," jelasnya.
Dikutip dari Kompas.com, masyarakat sebenarnya bisa mengenali ciri-ciri loker bodong atau palsu agar tak tertipu.
Lowongan kerja palsu kerap mengimingi calon korbannya dengan gaji yang besar untuk tanggung jawab pekerjaan yang ringan.
Baca Juga: Janjikan Lunasi Utang Pinjol, Debitur Ini Bongkar Trik Palsu Joki yang Bikin Merugi
Umumnya, para korban yang terjebak merupakan pencari kerja yang mencari pekerjaan paruh waktu atau belum memiliki pengalaman kerja yang mumpuni atau bahkan masih baru lulus sekolah.
Perusahaan yang sesungguhnya hanya tertarik pada informasi dasar yang biasanya tertera di daftar riwayat hidup atau curriculum vitae, seperti pengalaman kerja, latar belakang, pendidikan, dan keahlian.
Mereka tidak akan mungkin menanyakan informasi pribadi calon pekerjanya seperti detail informasi bank, nomor jaminan sosial, password email, dan sebagainya.
Informasi seperti nomor rekening dan nomor jaminan sosial boleh diberikan jika perusahaan sudah mempekerjakan Anda.
Penipu lowongan kerja palsu dapat mengambil jumlah uang yang banyak dari para pencari kerja dengan alasan biaya administrasi, transport, akomodasi, dll.
Mereka meyakinkan korban untuk mengeluarkan uang sebagai bagian dari pekerjaan, dengan janji mendapatkan jumlah yang lebih besar di kemudian hari.
Perusahaan yang meminta uang ini adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat melihat iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan
Source | : | Twitter.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar