Find Us On Social Media :

Viral Isu Retakan di Permukaan Laut Sebagai Tanda Gempa di Jawa, BMKG Beri Klarifikasi dan Penjelasannya

Isu potensi gempa di Jawa yang dikaitkan dengan foto air laut yang terlihat retak.

Hingga Rabu (25/12/2019), unggahan itu sudah dibagikan sedikitnya oleh 24 ribu akun Facebook dan mendapat komentar sebanyak 3,5 ribu kali.

Menilik dari akun tersebut, unggahannya pada Kamis (26/12/2019) sudah tak ada lagi atau telah dihapus.

Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) membantah adanya isu potensi gempa yang akan terjadi di Pulau Jawa sebagaimana diunggah oleh akun Facebook Muhammad Alexander Zen.

Baca Juga: Sudah 2 Tahun Cerai, Nafa Urbach dan Zack Lee Masih Mesra dan Rayakan Natal Bersama

Merespons hal tersebut, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dengan tegas menyebutnya sebagai hoaks.

"Foto lautan retak yang berpotensi gempa besar di Jawa adalah tidak benar. BMKG menegaskan isu mengenai gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust Selatan Jawa-Selat Sunda adalah kabar bohong atau hoaks," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2019).

Menurutnya, gempa besar yang mengguncang Lombok tahun lalu tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudera Hindia, sehingga tidak dapat disebut mendatangkan potensi gempa bagi Pulau Jawa.

"Sumber gempa di Lombok tahun 2018 lalu adalah Sesar Naik Flores yang tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudra Hindia. Kedua sumber gempa tersebut berbeda dan dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh," jelasnya.