Find Us On Social Media :

Tak Lama Lagi, Posisi Bumi Sampai di Titik Terdekat dengan Matahari, Ini Dampaknya yang Akan Pengaruhi Kehidupan di Bumi

Bumi dan matahari

GridFame.id - Tak lama lagi, bumi akan mengalami fenomena alam yang unik.

Seperti diketahui bumi setiap hari berputar pada porosnya atau yang juga disebut dengan berrotasi.

Selain itu bumi juga mengelilingi matahari yang biasa disebut dengan revolusi bumi.

Adanya hubungan antara bumi dan matahari ini terkadang berpengaruh pada terjadinya berbagai fenomena alam.

 

Anda mungkin semua pernah mendengar istilah perihelion.

Baca Juga: Ikut Urus Jenazah Lina hingga Antar ke Peristirahatan Terakhir, Begini Ungkapan Duka Sule Atas Kepergian Sang Mantan Istri

Diambil dari istilah Yunani, perihelion adalah fase saat bumi memiliki jarak terpendek dengan matahari.

Peri berarti dekat dan helios artinya matahari.

Setiap tahun, fenomena perihelion terjadi sekitar dua minggu setelah Solstis bulan Desember.

Solstis adalah hari ketika planet Bumi mengalami siang hari terpendek dan siang hari terlama dalam satu tahun.

Di belahan Bumi bagian utara, solstis Desember membuat siang hari sangat pendek. Sedangkan di belahan Bumi bagian selatan, solstis Desember membuat siang hari jadi sangat panjang.

Nah, dua minggu setelahnya, Bumi mencapai perihelion.

Menurut NASA, saat Bumi mencapai perihelion, jarak antara Bumi dan Matahari adalah 91.400.000 mil atau sekitar 147.091.144 kilometer.

Saat itu, Bumi berada sekitar 5 juta kilometer lebih dekat pada Matahari dibandingkan jarak terjauhnya.

Planet kita akan mencapai perihelion ini sekitar tanggal 4 atau 5 Januari, tergantung pada zona waktu tempat kita berada.

Baca Juga: Viral YouTuber Minta Liburan Gratis Barter Pakai Konten Instagram, Gak Nanggung-nanggung Ajak 20 Orang ke Amerika: '13 Keluarga, Sisanya Kru', Siapa?

Di Indonesia, diperkirakan perihelion terjadi pada tanggal 5 Januari 2020 pukul 14:47 WIB.

Pengaruh Fenomena Perihelion pada Bumi

Jarak terdekat maupun jarak terjauh Bumi dan Matahari ini tidak memengaruhi musim di Bumi

Karena yang memengaruhi pergantian musim di Bumi adalah kemiringan poros Bumi.

Namun meskipun jarak Bumi dan Matahari tidak memengaruhi musim, perihelion masih memengaruhi lama waktu berlangsungnya sebuah musim.

Saat Bumi berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari, Bumi akan melakukan revolusi atau peredarannya mengelilingi Matahari dengan lebih cepat.

Ini menyebabkan musim dingin di belahan Bumi bagian utara dan musim panas di belahan Bumi bagian selatan lebih cepat dibandingkan musim lainnya.

Baca Juga: Sempat Berseteru, Tangis Mantan Istri Teddy Pecah Tahu Lina Meninggal: 'Kasihan Baru Melahirkan'

Ya, jadi jumlah hari setiap musim berbeda-beda.

Di belahan Bumi bagian utara, musim panasnya lebih lama sekitar lima hari dibandingkan musim dingin.

Kebalikannya, di belahan Bumi bagian selatan, musim dinginnya lebih lama sekitar lima hari dibandingkan musim panas.

 Jika begitu, kapan bumi akan mengalami titik terjauhnya?

Bumi akan mencapai titik terjauh Bumi atau aphelion pada bulan Juli nanti.

Saat itu diperkirakan aphelion akan terjadi pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 18:34 WIB, yaitu jarak Bumi dan Matahari mencapai 152.095.295 kilometer.

Baca Juga: Sebut Akan Ada Kematian Misterius, Mbah Mijan Ungkap Terawangan Adanya Artis dan Tokoh Penting yang Menjemput Ajal di 2020

Artikel ini telah tayang di Bobo.grid.id dengan judul 5 Januari Nanti Bumi Mencapai Perihelion, Apa yang Akan Terjadi?