GridFame.id - Penangkapan raja dan ratu Keraton Agung Sejagat membuat netizen bertanya-tanya bagaimana nasip keraton setelah Totok dibawa ke Mapolda Jawa Tengah dan Fanni dibawa ke Lapas Wanita Bulu.
Banyak netizen yang menjadikan kasus Keraton Agung Sejagat jadi gurauan.
Tidak begitu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan budayawan Sujiwo Tejo.
Ganjar mengusulkan agar lokasi bekas Keraton Agung Sejagat di Purworejo dijadikan tempat wisata.
Ganjar merasa sayang jika lokasi bekas keraton yang cukup besar itu tidak terawat.
Pria asal Semarang ini mengusulkan agar pembangunan wisata Keraton Agung Sejagat disebut sebagai tempat wisata eks kerajaan. Ganjar mengusulkan untuk memperbagus lokasi bekas Keraton Agung Sejagat untuk dijadikan tempat wisata.
Ditambah dengan singgasana agar bisa dijadikan destinasi foto.
"Di sini dibangun yang bagus, dikasih singgasana, orang yang dateng bisa jadi raja, foto, bayar," ucap Ganjar dikutip dari Tribun News.
Saat mengunjungi lokasi bekas keraton, Ganjar melihat banyak orang berjualan di area tersebut.
"Rakyatnya saja dari video-video yang dikirimkan ke saya rakyatnya aja menikmati kan nontonnya. Wah asyik, ada pakai baju bagus," kata Ganjar.
"Kemarin sempat mampir ke eks Keraton Agung Sejagat ini, ternyata ramenya minta ampun, sudah mirip tempat wisata. Sepertinya bagus juga jika kelak jadi destinasi wisata dg polesan-polesan event budaya yg menarik. Menurutmu gimana?" tulis Ganjar di akun twitternya.
Ganjar juga memuji Toto yang berhasil membangun bangunan Keraton Agung Sejagat.
"Ya niat ya? Niat buat kerajaan" ungap Ganjar pada akun twitternya pada hari Rabu, (22/1/2020).
Sujiwo Tejo seorang budayawan ikut menyetujui usulan Ganjar Pranowo ini.
Sudjiwo mengusulkan untuk diberikan grasi atau pengampunan pada raja dan ratunya.
Pasalnya, memanfaatkan keuntungan dari seseorang yang sedang mendekam di penjara merupakan perbuatan yang tidak benar.
"Setuju asal raja dan ratunya diberi grasi. Tak elok mengambil keuntungan mampang-mumpung dari perbuatan yang meringkuk dalam penjara. Kalau tak ada grasi, mending lokasi itu ditutup. Jangan ada satu pun, termasuk tukang parkir, yg mengambil manfaat mampang-mumpung," tulis Sujiwo di akun twitternya.