"Setelah kami sampai di lokasi, ternyata benar terdapat 70 kontainer sampah di Tanjung Priok dan akan bertambah lagi sebanyak 1.015 kontainer, masih berisi sampah. Jumlah tambahan itu akan masuk melalui seluruh pelabuhan di Indonesia," ungkapnya.
Kontainer tersebut rupanya milik PT New Harvestindo Internasional dan PT Advance Recycle Teknologi.
Baca Juga: Hari Ini dan Sabtu Besok, BMKG Sebut Warga Jakarta dan Jawa Barat Siaga Banjir
Awalnya importir dari kontainer-kontainer tersebut mengatakan bahwa kontainer diimpor untuk salah satu bahan baku biji plastik.
Hal tersebut memang telah diatur dalam peraturan Menteri Perdagangan.
Namun yang datang justru bukan bahan baku sebagaimana seharusnya.
Bahkan Dedi juga sempat bersitegang dengan petugas Sucifindo selaku surveyer impor sampah tersebut.
"Yang tadi menurut bapak sampah atau bahan baku?," tanya Dedi tegas.