Find Us On Social Media :

Miris! Siswa SMP di Tasikmalaya Ditemukan Meninggal di Gorong-Gorong Usai Sering Diejek 'Bau Lontong'

Siswa SMPN 6 Tasikmalaya

GridFame.id - Warga Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya dikegetkan dengan penemuan mayat perempuan yang masih berpakaian pramuka.

Mayat ini ditemukan di gorong-gorong SMPN 6 Tasikmalaya pada hari Senin (27/1/2020) sore hari.

Selain masih berseragam pramuka, di sebelah mayat siswi SMP ini ditemukan tas sekolah dan buku-buku sekolah.

Perempuan yang berinisial DS (13) ini pernah dilaporkan hilang oleh orang tuanya karena tidak pernah pulang.

Baca Juga: Keluarganya Menjadi Korban Pelecehan, Chef Renatta Moeloek Beri Peringatan dan Ungkap Kejahatan Begal Payudara

Awalnya, tidak ada warga yang mengira bahwa ada mayat di dalam gorong-gorong di depan sekolah.

Hujan yang deras menyebabkan jalanan banjir, warga curiga karena air meluap ke jalanan sehingga Nining (48) salah seorang warga yang tinggal di depan SMPN 6 Tasikmalaya menjadi curiga.

"Awalnya setiap hujan gorong-gorong di depan rumah saya airnya selalu meluap ke jalan. Tak biasanya kalau hujan juga biasanya gorong-gorong ini lancar," kata Nining dilansir dari Kompas Regional.

Karena curiga, akhirnya warga mengecek saluran air yang mampet.

Saat di cek para warga kaget lantaran ada kerudung yang timbul di drainase.

Karena takut, akhirnya orang-orang yang sedang mengecek gorong-gorong langsung menelpon polisi.

Jenazah DS berhasil dievakuasi Tim Unit Identifikasi Polres Tasikmalaya Kota dengan cara membongkar tembok beton di gorong-gorong.

Baca Juga: Ngamuk Karena Akun IG Palsu, Jennifer Dunn Tampil Bawa Pengacara dan Ngotot Maunya Dipanggil 'Jeje' Bukan 'Jedun'

Setelah ditelusuri oleh polisi, DS berasal dari keluarga prasejahtera atau miskin di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Polisi sedang menelusuri adanya kasus perundungan atau bullying di sekolah kepada DS.

Keluarga korban menceritakan bahwa DS sering diejek teman-temannya "bau lontong" karena ibunya seorang pedagang lontong.

Ibu korban menceritakan bahwa sebelum anaknya hilang, DS terlihat murung dan senang berdiam diri.

Saefulloh selaku Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya membernarkan bahwa korban pernah diejek teman-temannya "bau lontong".

Namun, hingga saat ini pihak sekolah tidak mengakui bahwa DS merupakan korban perundungan.

"Pernah ada laporan (ejekan kepada DS) dari guru BP. Tapi kalau korban bullying, itu tidak benar. Kalau pun ada, itu paling anak-anak hanya bercanda saja," ucap Saefulloh pada wartawan Kompas Regional pada hari Kamis (30/1/2020).

Baca Juga: Axel Gondokusumo Dipenjara, Ayu Azhari Bangga Karena Anaknya Itu Dapat Pesan dari Yang Kuasa

Polisi akhirnya membawa jenazah untuk diidentifikasi lebih lanjur di RSU dr Soekardjo.

Dadang selaku Kasat Reskrim AKP membeberkan hasil visum bahwa ada beberapa luka di tubuh korban.

Dadang juga belum bisa memberikan jawaban apa yang mendasari kematian DS.

Untuk itu, pihaknya akan mendatangkan dokter forensik untuk dilakukan otopsi.