William Yang menulis, "outlet media China @initiumnews mewawancarai orang-orang yang bekerja di pusat kremasi lokal."
"Mengonfirmasi banyak mayat dikirim langsung dari rumah sakit ke pusat kremasi tanpa mengidentifikasi dengan benar pasien tersebut," katanya.
"Artinya pasien yang meninggal karena virus tetapi tidak memiliki catatan resmi," jelasnya.
Dengan demikian, mereka tidak terdata dalam jumlah korban dan dimusnahkan secara diam-diam.
Dia menambahkan, "Jadi ada alasan untuk skeptis pada China tidak transparan membagikan hal-hal tentang virus corona pada dunia."
"Mereka secara samar-samar menyembunyikan aspek lain," tambahnya.
Sementara media Inggris melaporkan sekitar 200 warganya masih terjebak di Wuhan, kota di mana wabah tersebut berasal.
Mereka kini telah dijemput dan di karantina di pangkalan militer Inggris selama 14 hari setelah diizinkan untuk pergi.
Nyaris sama dengan Inggris, pemerintah Indonesia juga melakukan evakuasi terhadap ratusan WNI di Wuhan.