Kendala bahasa yang cukup rumit membuat mereka dan staff penerbangan mengerti akar permasalahan.
Hal ini pun sempat membuat Nagita kesal karena staff yang pertama kali mereka datangi kurang membantu dan tidak menenangkan keadaan sama sekali.
"Dan kayaknya, kalau aku sih merasa, aduh astaghfirullah hal adzim kalau aku salah, cuma aku merasanya di situ, pas pada saat itu, kurang dibantu gitu," kata Nagita.
"Saat pertama kali kita lapor nih kalau kita kehilangan koper, ada satu oknum yang pegawainya itu kayaknya menganggap kita tuh kayak, kita tuh cuma didiemin," timpal Raffi.
"Bukan didiemin sih, cuma maksudnya ya kita gak bisa ngapa-ngapain, tidak membantu, dan tidak menenangkan. Mungkin positive thinking-nya adalah mereka gak bisa Bahasa Inggris juga, jadi memang susah berkomunikasi. Tapi yang sangat disayangkan harusnya kan menenangkan," jelas Nagita lagi.
Akhirnya, karena staff tersebut menyadari bahwa Raffi dan Nagita adalah penumpang business class, mereka pun dilempar ke meja sebelah.