GridFame.id - Kronologi kematian Zefania, anak dari pasangan Karen Pooroe dan Arya Satria Claproth masih menjadi misteri.
Pihak kepolisian menduga bahwa kematian Zefania disebabkan karena jatuh dari lantai 6 di apartemen ayahnya.
Penjelasan yang disampaikan oleh polisi mengatakan bahwa Zefania meninggal karena bermain hujan kemudian jatuh dari kursi di balkon apartemen.
Baca Juga: Baru Jalani Operasi Sunat di Usia Remaja, Betrand Peto dapat Hadiah Spesial dari Jordi Onsu
Penjelasan polisi ini membuat Karen Pooroe sebagai ibu merasa tidak terima.
Karen Pooroe menceritakan bahwa anaknya bukan tipe anak yang suka bermain di balkon rumah.
Zefania bahkan ketakutan saat melihat ibunya sedang menjemur pakaian di balkon.
Kejanggalan kematian anaknya semakin dirasakan oleh Karen karena sudah 6 bulan Arya tidak memberikan izin bagi istrinya untuk menemui Zefania.
Kisah rumah tangga Karen dan Arya memang sedang tidak baik-baik saja.
Karen Pooroe berencana untuk bercerai dengan Arya karena kasus KDRT.
Kejanggalan lain bisa dilihat melalui jenazah Zefania.
Pengasuh anak Karen Pooroe mengungkapkan bahwa saat dirinya tengah memandikan Zefania, tak ada tanda-tanda jatuh dari gedung sama sekali.
Melihat kasus Karen, Komnas Perlindungan Anak ikut turun tangan untuk membantu memecahkan misteri kematian Zefania.
Baca Juga: Disebut-sebut Sebagai Pacar Luna Maya, Ryochin Diduga Malah Lamar Wanita Lain, Artis Cantik Ini?
Saat diinterogasi oleh polisi, satu per satu fakta mulai terungkap.
Sesaat sebelum Zefania meninggal, Arya mengaku tengah menggunakan headset di kamarnya hingga tidak menyadari kondisi putrinya.
Atas sikap Arya ini, Komnas Perlindungan Anak menganggap Arya sebagai ayah yang lalai dalam mengurus anak.
Perlakuan Arya ini ternyata tak hanya mendapatkan sorotan oleh Komnas Perlindungan Anak.
Ternyata banyak netizen yang memberikan komentar negatif terhadap perilaku Arya dalam mengurus anak.
Kuasa Hukum Arya, Andreas Nahot Silitonga mengungkap bahwa Arya sangat terpukul dan terpojok atas kasus ini pada kanal YouTube STARPRO Indonesia, Sabtu (15/2/2020).
"Arya itu seorang ayah yang sedang memperjuangkan hak asuh terhadap anaknya, dia sedang mempersiapkan argumentasi hukum, bukti-bukti, dan ini kejadian, musibah ini tidak bisa terduga," ungkap Andreas.
Andreas melihat bahwa baik Arya maupun Karen sama-sama diliputi oleh kesedihan yang mendalam.
"Saya melihat dua-duanya ini ya korban, jadi bukan hanya Karen yang sedih, tapi Arya juga sedih," ungkap Andreas.