GridFame.id - Kabar mencengangkan datang dari seorang motivator psikologis bernama Dedy Susanto.
Dedy Susanto yang mengaku seorang doktor psikologi ini dinilai telah menggunakan profesinya sebagai alat untuk mendekati wanita.
Cerita ini pertama kali diungkap oleh selebram bernama Revina VT.
Revina yang memiliki basis dalam pendidikan hukum, merasa bahwa ada kejanggalan dari profesi Dedy.
Revina mengungkap bahwa nama Dedy Susanto tidak terdaftar pada HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) sebagai psikolog.
Selain itu, Dedy Susanto ternyata juga tidak terdaftar dalam PRAHIPTI (Perkumpulan Praktisi Hipnosis & Hipnoterapi Indonesia.
Setelah Revinta VT menemukan banyak kejanggalan dalam profesi Dedy Susanto, banyak mantan kliennya yang menceritakan kisah naas saat menggunakan jasa terapi Dedy.
Banyak pengguna instagram yang menceritakan bahwa Dedy berusaha menggoda dan melakukan kegiatan berbau seksual terhadap kliennya.
Dedy Susanto menjadi merasa terpojok karena dirundung masal di sosial medianya.
Walaupun begitu, salah satu pebisnis anak dari pemilik usaha Haagen Dazh Indonesia sekaligus mantan calon istri Denny Sumargo, Dita Soedarjo ikut mendukung Dedy.
Dita Soedarjo merupakan salah satu mantan pengguna jasa hipnoterapi Dedy.
Dita menceritakan selama menjadi klien Dedy, dia tidak pernah ditawari permintaan-permintaan aneh seperti yang diceritakan banyak orang.
"Aku enggak pernah diajak ketemu di hotel, dll. Thankfully, tapi pernah diajak ketemu di mobil atau dia tawarin kerumahku karena menurut dia terlalu jauh buat aku ke clinic dia mungkin, dia mau ketemu aku di tengah," tulis Dita Seodarjo pada laman instagramnya, Minggu (15/2/2020).
Dita menceritakan bahwa Dedy merupakan sosok yang profesional walaupun terlalu ramah dengan orang lain.
"Jadi intinya, Pak Dedy enggak begitu ke semua klien dan cara dia flirty-flirty itu kalau kita tegas, pasti balik ke topic normal dan dia mungkin aku pikir orang yang sangat ramah saja dan suka berbicara," tulis Dita.
Dita mengungkapkan bahwa setiap orang bisa saja bersalah dan tidak bisa langsung dihakimi secara sepihak.
"Kita tidak boleh pukul rata kesalahan orang, dia juga sudah membantu banyak orag walaupun dia mungkin ad kelemahan dan pernah merasa tergoda di titik tertentu kalau baca dari kesaksian klien lain," tulis Dita.
Walaupun begitu, Dita ternyata merasa sedih dengan cerita-cerita perempuan yang pernah dilecehkan oleh Dedy.
"Saya sungguh sedih denger cerita-cerita yang ada soal pengalaman perempuan yang pernah dilecehkan dan doa saya menyertai dan sungguh prihatin," tulis Dita.
Melalui unggahan terbarunya yang menceritakan Dedy, Dita hanya ingin agar tidak banyak orang yang menghakimi Dedy karena setiap orang memiliki kesalahan masing-masing.