2. Berkomunikasi dengan "orang rumah"
Ingat, keberadaan kita di rumah bukan untuk liburan.
Pemahaman ini juga yang harus dimengerti oleh orang-orang yang ada di rumah.
Pasangan, -istri atau pun suami, anak-anak, dan keluarga yang tinggal serumah harus memahami bahwa kita sedang bekerja dan "berada di kantor".
Anak-anak biasanya membutuhkan pemahaman lebih.
Sebab saat orangtuanya berada di rumah, mereka akan berpikir, sang ayah/ibu sedang libur.
Jadi, diperlukan penyesuaian khusus hingga seluruh anggota keluarga memahami kondisi tersebut.
Termasuk, memilih ruang/spot kerja di rumah, agar kita terbebas dari distraksi domestik.
Jika perlu, tutup pintu kamar kerja, agar memeroleh kedamaian dan ketenangan dalam bekerja.